Sektor pertanian di Indonesia
menghadapi tantangan serius, termasuk krisis regenerasi petani dan hilangnya
identitas varietas lokal. Desa Sabrang, dengan potensi pertaniannya yang kaya,
menjadi fokus revitalisasi. Museum kesenian trienial kontemporer dinilai
sebagai strategi tepat untuk menarik minat wisatawan dan mengangkat kembali
nilai budaya pertanian. Perancangan ini bertujuan untuk merancang desain
interior museum kesenian trienial kontemporer yang dapat merevitalisasi area
pertanian di Desa Sabrang, meningkatkan minat generasi muda terhadap sektor
pertanian, melestarikan nilai budaya dan identitas lokal, dan menjadi wadah
bagi pengembangan seni kontemporer. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan studi literatur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara
deskriptif untuk menghasilkan desain interior yang sesuai dengan konteks dan
tujuan penelitian. Hasil penelitian menghasilkan konsep desain interior dengan tema
terasering. Fasilitas yang dirancang meliputi area pameran, workshop, public
hall, kantor, merchandise store, dan area penunjuang. Desain ini
diharapkan dapat menciptakan ruang yang dinamis, inspiratif, dan berkelanjutan,
serta menjadi magnet bagi wisatawan dan seniman.