Usaha yang memiliki prospek dan berpontensi dalam peningkatan perekonomian yaitu salah satunya subsektor pertanian bidang hortikultura. Dalam perihal tersebut maka usaha sektor pertanian hortikultura yang dapat dilakukan dan memiliki peluang adalah pembibitan tanaman horitkultura. Salah satu pembibitan tanaman yang banyak dibutuhkan dan memiliki prospek yaitu cabai rawit dikarenakan permintaan cabai rawit setiap tahunnya mengalami peningkatan permintaan hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik bahwa permintaan cabai rawit mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Selain itu pembibitan tanaman cabai rawit dilakukan karena memiliki kandungan gizi yang cukup terutama kandungan capcaisin untuk memicu rasa pedas sehingga menjadi bahan penyedap dan pelengkap berbagai menu masakan. Hal di atas merupakan hal yang dijadikan sebagai dasar dan pertimbangan dalam melakukan pembibitan tanaman cabai rawit yang nantinya dijadikan sebagai jalan alternatif para pelaku usaha atau masyarakat lain yang ingin melakukan budidaya cabai rawit agar mempersingkat waktu budidaya sehingga budidaya yang dilakukan efektif dan efisien. Tata laksana yang digunakan dalam kegiatan tugas akhir pembibitan tanaman cabai rawit adalah tempat yang dilakukan yaitu di Mojosongo, Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan metode studi lapang, observasi, pengumpulan data, dan studi pustaka. Kegiatan dan hasil yang didapatkan bahwa prosedur pembibitan dimulai dari persiapan media tanam, persemaian, dan perawatan hingga tanaman memasuki usia 30 HSS, setelah itu pemasaran dilakukan dengan analisis segmenting, targeting, dan positioning serta dengan menerapkan strategi 4P (product, price, place, dan promotion). Hasil analisis usaha tani yang dilakukan mengalami keuntungan dan layak dijalankan dikarena hasil dari R/C ratio menunjukan angka lebih dari 1 dan B/C ratio menunjukan angka lebih besar dari 1.