Perkembangan teknologi yang cepat, telah mendorong
praktik audit tradisional menjadi berbasis digital dan lebih modern. Banyak
auditor telah menaruh minatnya pada audit internal elektronik karena dapat
meningkatkan efisiensi pada proses audit khususnya setelah menyebarnya
Covid-19. Tentunya audit berbasis digital atau elektronik memerlukan
kualifikasi khusus dalam mengoperasikan sistemnya. Oleh karena itu, peran
pemberdayaan auditor disini penting demi meraih hasil kualitas audit internal
elektronik yang maksimal. Penelitian ini berusaha menguji pengaruh pemberdayaan
auditor internal yang diukur dari tiga faktor yaitu kualifikasi umum,
kualifikasi elektronik, dan independen auditor terhadap kualitas audit internal
elektronik. Dengan mengambil sampel di auditor aparatur sipil negara (ASN)
Kementerian Pertahanan Timor Leste sebanyak 150 responden.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ketiga faktor
tersebut semuanya memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit
internal elektronik. Sehingga menekankan pentingnya peningkatan pemberdayaan
auditor demi meraih hasil audit elektronik yang maksimal. Hasil tersebut juga
sesuai dengan resource-based theory (RBT) mengenai upaya memaksimalkan
sumberdaya organisasi untuk kinerja lebih efisien. Diharapkan, para stakeholder
atau manajemen puncak terlebih di lingkungan pemerintahan agar dapat
mengupayakan pemberdayaan auditor lewat program ataupun peraturan yang
mendukung kinerja mereka.