Backwater merupakan kondisi aliran air sungai yang terhambat, sehingga menyebabkan permukaan air naik dan meluap ke daerah sekitarnya. Fenomena backwater menjadi penyebab utama genangan banjir di Kelurahan Sewu. Pertemuan dua sungai yaitu sungai utama Bengawan Solo dan anak Sungai Boro menyebabkan Aliran air dari Sungai Boro terhambat karena elevasi sungai yang lebih tinggi di Sungai Bengawan Solo. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh backwater Sungai boro terhadap genangan banjir di Kelurahan Sewu dengan debit banjir kala ulang 20 tahun (Q20), 25 tahun (Q25), dan 50 tahun (Q50) menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Soil Convertion Service dengan perangkat lunak HEC-HMS.
Penelitian ini menggunakan simulasi hidraulik dengan mensimulasikan aliran sungai untuk mengetahui lokasi terjadinya backwater yang menyebabkan limpasan. Hasil penelitian menunjukkan debit banjir dengan kala ulang 20 tahun (Q20) sebesar 14,7 m³/s, 25 tahun (Q25) sebesar 15,2 m³/s, dan 50 tahun (Q50) sebesar 16,6 m³/s secara signifikan mempengaruhi tinggi muka air di Sungai Boro, yang berdampak terhadap peningkatan luas genangan banjir di Kelurahan Sewu. Simulasi hidraulik mengungkapkan bahwa titik kritis terjadinya backwater Sungai Boro berpengaruh terhadap kedalaman air maksimum sungai, seperti kala ulang 20 tahun (Q20) memiliki selisih peningkatan sebesar 0,32 meter, kala ulang 25 tahun (Q25) sebesar 0,33 meter, dan kala ulang 50 tahun (Q50) sebesar 0,68 meter.
