Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) makna filosofis; (2) perspektif sosial budaya; (3) relevansi hasil penelitian pada Tradhisi Wiwitan di Desa Keputran sebagai materi ajar Bahasa Jawa di SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dengan tintingan semiotika. Data dalam penelitian ini adalah tatacara, ubarampe, beserta perspektif masyarakat dalam Tradhisi Wiwitan. Sumber data yang digunakan adalah informan berupa sesepuh, warga Desa Keputran, guru, dan siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 3 Sukoharjo, selain itu sumber data juga menggunakan observasi tradhisi dari persiapan dan prosesi, sumber data lainnya yaitu dokumen seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang relevan. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pengkajian dokumen. Teknik uji validitas pada penelitian ini berupa triangulasi sumber data. Teknik analisis data yaitu mengumpulkan data, reduksi data, menyajikan data, dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian bisa disumpulkan: (1) makna filosofis Tradhisi Wiwitan pada ubarampe yaitu makna denotasi, makna konotasi, dan makna mitos; (2) perspektif sosial budaya masyarakat beraneka ragam yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan sesama warga; (3) hasil penelitian dapat direlevansikan menjadi materi ajar pembelajaran Bahasa Jawa di SMP ada materi teks deskriptif upacara adat Kurikulum Merdeka pada fase D kelas IX.