Abstrak


Hubungan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai Merah, Kacang Panjang dan Buncis terhadap Kemiringan dan Jenis Tegakan di KHDTK Gunung Bromo, Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Salsabila Khoirunnisa - H0220064 - Fak. Pertanian

Kebutuhan komoditas cabai merah, kacang panjang dan buncis setiap tahun meningkat sedangkan hasil produksinya semakin tahun menurun. Hal tersebut menyebabkan perlunya informasi tentang pemanfaatan lahan yang ada salah satunya yaitu dengan sistem agroforestri atau pemanfaatan lahan di bawah tegakan. Untuk mengetahui jenis tanaman yang sesuai ditanam maka diperlukan analisis kesesuaian lahan. Selain itu, penanaman yang dilakukan secara agroforestri juga membutuhkan informasi mengenai intensitas cahaya untuk memenuhi kebutuhan cahayanya dan analisis usahatani di wilayah sekitar penelitian. Penelitian dilakukan di KHDTK Gunung Bromo dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, UNS serta wawancara dilakukan di Kecamatan Karanganyar. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan melakukan survei lapangan dan secara purposive sampling yang merata sehingga dianggap mewakili seluruh satuan peta lahan (SPL) yang ada. Penentuan SPL berdasarkan oleh tumpang susun peta tematik antara lain peta jenis tegakan, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng. Jumlah SPL yang digunakan dalam penelitian ini ada 26 SPL dengan 3 kali ulangan. Selain itu dilakukan analisis laboratorium untuk mengetahui karakteristik kimia tanah. Penelitian tentang kelas kesesuaian lahan pernah dilakukan untuk tanaman obat dengan kelas N (tidak sesuai), sehingga perlu dilakukan penelitian tentang tanaman cabai merah, kacang panjang dan buncis.

Tanaman cabai merah dan buncis memiliki kelas kesesuaian S3 dan N dengan faktor pembatas curah hujan dan kemiringan. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat terasering untuk perbaikan kemiringan, saluran drainase dan guludan untuk perbaikan curah hujan. Pada kelas kesesuaian lahan S3 dapat ditanam di KHDTK Gunung Bromo dengan berbagai perbaikan yang dapat dilakukan serta hanya dapat ditanam pada beberapa SPL saja. Tanaman kacang panjang tidak direkomendasikan untuk ditanam di KHDTK Gunung Bromo karena memiliki kelas kesesuaian lahan N (tidak sesuai) dengan faktor pembatas curah hujan, suhu dan kemiringan. Intensitas cahaya yang mencukupi untuk pertumbuhan tanaman cabai merah, kacang panjang dan buncis tercukupi pada SPL 2, 6, 7, 10, 11, 13, 17, 18, dan 21 dengan luas 34,305 hektar. Analisis usaha tani dilakukan untuk mengetahui keuntungan budidaya tanaman tersebut. Hasil dari analisis usahatani yaitu menguntungkan karena memiliki nilai R/C rasio lebih dari 1. Kelas kesesuaian lahan juga dipengaruhi oleh kemiringan dan jenis tegakan dimana semakin tinggi kemiringan maka kelas kesesuaian lahan semakin rendah. Jenis tegakan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kelas kesesuaian lahan.