Kebutuhan komoditas cabai merah, kacang panjang dan
buncis setiap tahun meningkat sedangkan hasil produksinya semakin tahun
menurun. Hal tersebut menyebabkan perlunya informasi tentang pemanfaatan lahan
yang ada salah satunya yaitu dengan sistem agroforestri atau pemanfaatan lahan
di bawah tegakan. Untuk mengetahui jenis tanaman yang sesuai
ditanam maka diperlukan analisis kesesuaian lahan. Selain itu, penanaman yang
dilakukan secara agroforestri juga membutuhkan informasi mengenai intensitas
cahaya untuk memenuhi kebutuhan cahayanya dan analisis usahatani di wilayah
sekitar penelitian. Penelitian dilakukan di KHDTK Gunung Bromo dan analisis
laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas
Pertanian, UNS serta wawancara dilakukan di Kecamatan Karanganyar. Metode
penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif eksploratif
dengan melakukan survei lapangan dan secara purposive
sampling yang merata sehingga dianggap mewakili seluruh satuan peta lahan
(SPL) yang ada. Penentuan SPL berdasarkan oleh tumpang susun peta tematik
antara lain peta jenis tegakan, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng.
Jumlah SPL yang digunakan dalam penelitian ini ada 26 SPL dengan 3 kali
ulangan. Selain itu dilakukan analisis laboratorium untuk mengetahui
karakteristik kimia tanah. Penelitian tentang kelas kesesuaian lahan pernah
dilakukan untuk tanaman obat dengan kelas N (tidak sesuai), sehingga perlu
dilakukan penelitian tentang tanaman cabai merah, kacang panjang dan buncis.
Tanaman cabai merah dan buncis memiliki kelas kesesuaian
S3 dan N dengan faktor pembatas curah hujan dan kemiringan. Perbaikan yang
dapat dilakukan yaitu dengan membuat terasering untuk perbaikan kemiringan,
saluran drainase dan guludan untuk perbaikan curah hujan. Pada kelas kesesuaian
lahan S3 dapat ditanam di KHDTK Gunung Bromo dengan berbagai perbaikan yang dapat
dilakukan serta hanya dapat ditanam pada beberapa SPL saja. Tanaman kacang
panjang tidak direkomendasikan untuk ditanam di KHDTK Gunung Bromo karena
memiliki kelas kesesuaian lahan N (tidak sesuai) dengan faktor pembatas curah
hujan, suhu dan kemiringan. Intensitas cahaya yang mencukupi untuk pertumbuhan
tanaman cabai merah, kacang panjang dan buncis tercukupi pada SPL 2, 6, 7, 10, 11, 13, 17, 18, dan 21 dengan luas
34,305 hektar. Analisis usaha tani
dilakukan untuk mengetahui keuntungan budidaya tanaman tersebut. Hasil dari
analisis usahatani yaitu menguntungkan karena memiliki nilai R/C rasio lebih
dari 1. Kelas kesesuaian lahan juga dipengaruhi oleh kemiringan dan jenis
tegakan dimana semakin tinggi kemiringan maka kelas kesesuaian lahan semakin
rendah. Jenis tegakan memiliki pengaruh yang tidak signifikan
terhadap kelas kesesuaian lahan.