Abstrak


Nilai Kearifan Lokal lan Makna Filosofis sajrone Tradhisi Pethik Laut Pasisir Sadeng Kabupaten Gunungkidul sarta Relevansine minangka Pasinaon ing SMP


Oleh :
Vera Meliana - K4221073 - Fak. KIP

Vera Meliana. K4221073. Pembimbing: Winda Dwi Lestari, S.Pd., M.Pd. NILAI KEARIFAN LOKAL LAN MAKNA FILOSOFIS SAJRONE TRADHISI PETHIK LAUT PASISIR SADENG SARTA RELEVANSINE MINANGKA PASINAON ING SMP. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Maret 2025.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) nilai kearifan lokal dalam tradisi Pethik Laut di Kabupaten Gunungkidul; (2) makna filosofis dalam tradisi Pethik Laut di Kabupaten Gunungkidul; (3) hubungan nilai-nilai kearifan lokal lan makna filosofis dalam tradisi Pethik Laut sebagai sumber pembelajaran Bahasa Jawa di SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat tiga jenis yaitu informan, peristiwa, dan dokumen. Sumber data informan terdiri dari juru kunci, warga masyarakat, guru Bahasa Jawa kelas VIII, siswa, dan ahli budaya. Sumber data jenis peristiwa terdiri dari Tradisi Pethik Laut. Sumber data jenis dokumen terdiri dari catatan hasil wawancara, silabus Bahasa Jawa kelas VIII semester genap, buku, jurnal, web, dan artikel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber data dan triangulasi teori. Model untuk menganalisis data menggunakan teori dari Miles dan Huberman terdiri dari mereduksi data, menyajikan data, dan diakhiri dengan menarik kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan penelitian ini nilai kearifan lokal dibagi menjadi delapan, yaitu kerja keras, displin, pendidikan, kesehatan, pelestarian dan kreativitas budaya, gotong royong, pengelolaan gender, pengelolaan lingkungan alam. Makna filosofis terbagi menjadi tiga, yaitu sangkan paraning dumadi, manunggaling kawula Gusti, dan memayu hayuning bawana. Nilai kearifan lokal dan makna filosofis tersebut relevan dengan pembelajaran Bahasa Jawa dan bisa diterapkan dalam kehidupan.

Kata Kunci: nilai kearifan lokal, makna filosofis, pembelajaran Bahasa Jawa