Aktivitas penambangan pasir di Kecamatan Srumbung
terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan bahan baku konstruksi,
yang berpotensi menyebabkan degradasi lingkungan jika tidak diimbangi dengan
langkah mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji besaran kontribusi
finansial masyarakat dalam mendukung upaya perbaikan dan konservasi lingkungan
serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay
(WTP). Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan Contingent
Valuation Method (CVM), serta teknik regresi logistik biner dan regresi
berganda untuk mengetahui faktor determinan yang berpengaruh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan sampel sejumlah 100 orang, rata-rata WTP masyarakat
adalah Rp 9.500,00. Faktor yang berpengaruh signifikan positif terhadap WTP
adalah tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat pengetahuan
subjektif, sementara jumlah tanggungan keluarga dan pengetahuan objektif
berpengaruh negatif terhadap besaran WTP. Namun, variabel usia tidak signifikan
secara statistik. Sebagai rekomendasi, pemerintah daerah dan pengelola tambang
pasir perlu berkoordinasi dalam menyusun strategi pemulihan dan konservasi
lingkungan yang berbasis pembangunan berkelanjutan. Penerapan prinsip
pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan menjadi langkah strategis untuk
memastikan bahwa eksploitasi pasir tidak mengorbankan keseimbangan ekosistem
dalam jangka panjang.