Abstrak


Negosiasi Komunikasi antar Stakeholder dalam Pengembangan Pariwisata


Oleh :
Yenni Sri Utami - T201708009 - Fak. ISIP

Tujuan penelitian disertasi ini adalah meneliti secara mendalam tentang bagaimana pemerintah, akademisi dan pengelola wisata berinteraksi dan melakukan proses membangun kolaborasi. Sebagai destinasi wisata yang diorientasikan sebagai penyangga destinasi super prioritas Borobudur, desa wisata di kawasan Mangunan menarik untuk diteliti. Melalui face negotiation theory, relational dialectic theory dialogical theory, teori stakeholder disertasi ini mengungkap kepentingan yang melatarbelakangi perbedaan power dan kepentingan masing-masing stakeholder di dalam kolaborasi, memahami kategori pesan komunikasi antar stakeholders dalam kolaborasi. Serta menghasilkan pemahaman facework pada negosiasi komunikasi dalam kolaborasi antar stakeholders untuk pengembangan pariwisata di kawasan Mangunan Penelitian ini menganggap bahwa negosiasi wajah (facework) merupakan sebuah proses produksi dan reproduksi kultural. untuk mengungkap informasi (interpretasi) yang tersembunyi dalam diri stakeholder. Peneliti menggunakan metode Etnometodologi. Artefak yang diteliti adalah percakapan antar ketiga stakeholder, yaitu pemerintah, akademisi dan komunitas pengelola wisata Mangunan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti pertemuan yang dihadiri para stakeholder, wawancara lapangan serta observasi. Dari data yang terkumpul, peneliti hanya berfokus pada hal-hal penting dan dominan dari keseluruhan percakapan yang direkam, khususnya yang terkait dengan kerja sama (kolaborasi) dalam proses pengambilan keputusan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan metode Conversation Analysis. Selama penelitian berlangsung peneliti menemukan dua topik besar yang didiskusikan dan atau dinegosiasikan untuk diambil keputusan yang disepakati bersama. Adapun topik percakapan tersebut adalah rencana pembuatan peta digital kawasan wisata di Mangunan, dan persiapan mengikuti kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023. Peneliti memetakannya berdasarkan fase-fase pembuatan keputusan dan perilaku penyelesaian tugas (task related behavior) dari Bales. Tujuannya adalah untuk mempermudah penelusuran dan pengidentifikasian strategi face yang dipakai oleh peserta dalam narasi percakapan di setiap isu yang diperdebatkan. Hasil penelitian ini menemukan pertama, stakeholder memiliki latar belakang kepentingan dan power yang berbeda. kepentingan dan tingkat power yang berbeda: government memiliki kekuatan regulatif dan administratif, akademisi berperan untuk kepentingan mereka sendiri sebagai dosen yang memiliki kewajiban sebagai mandatori dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan komunitas pengelola desa wisata memiliki kepentingan utama dalam pengelolaan dan keberlanjutan ekonomi lokal. Perbedaan ini sering kali menciptakan dinamika dalam kolaborasi, di mana komunitas cenderung menyesuaikan diri dengan regulasi pemerintah dan akademisi berperan sebagai mediator dalam negosiasi kepentingan. Kedua, temuan secara umum dari analisa transkrip percakapan dimana interaksi antar stakeholder dalam berbagai kategori pesan komunikasi berdasarkan model Bales. Pesan komunikasi berperan dalam membentuk dinamika komunikasi dalam kolaborasi, di mana stakeholder harus menyesuaikan cara berkomunikasi agar efektif dalam menyampaikan ide dan membangun kesepahaman. Ketiga, masing-masing stakeholder mempertahankan citra dan kepentingannya dalam proses komunikasi. Melalui face negotiation theory, terdapat temuan utama meliputi: strategi face-saving, strategi preventif, dan strategi restorative. Para peserta percakapan dalam penelitian ini memilih untuk menghindari konflik, dan cenderung lebih memilih untuk mengalah atau berkompromi. ketika masing-masing individu berusaha meyakinkan pihak lain mengenai cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Namun demikian dalam narasi percakapan meskipun terdapat perbedaan power dan kepentingan, komunikasi yang efektif melalui negosiasi dan facework dapat menjadi kunci dalam mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.