Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis deiksis
dan nilai pendidikan karakter yang terdapat pada naskah drama Gegaraning Wong
Akrami karya Budi Waluyo serta relevansinya terhadap materi ajar. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data berupa
wawancara terhadap ahli bahasa, guru bahasa Jawa, dan siswa kelas 12. Teori
yang digunakan untuk menganalisis deiksis yaitu teori miliki George Yule yang
membagi deiksis menjadi tiga jenis, yaitu deiksis persona, deiksis tempat, dan
deiksis waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deiksis persona memiliki
persentase yang paling tinggi dari pada deiksis tempat dan deiksis waktu. Terdapat
386 data deiksis persona yang ditemukan, yang berbentuk deiksis persona orang
pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Deiksis tempat dan deiksis waktu juga
ditemukan dengan bentuk yang benar berdasarkan isi yang terkandung dalam naskah
sandiwara ini. Selain itu, penelitian ini juga menemukan 16 jenis nilai
pendidikan karakter yang terdapat pada naskah tersebut, yaitu religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai tanggung jawab menjadi
nilai yang paling banyak ditemukan pada naskah ini. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa naskah drama Gegaraning Wong Akrami karya Budi Waluyo relevan
untuk digunakan sebagai materi ajar dalam pembelajaran di Sekolah Menengah
Atas, karena bisa meningkatkan pemahaman siswa pada deiksis dan nilai-nilai
pendidikan karakter yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.