Abstrak


Tingkat Livability pada Rumah Susun Sederhana Sewa di Surakarta (Rusunawa Begalon II, Jurug, Mojosongo, dan Mangkubumen)


Oleh :
Annissa Salsabilla - I0621014 - Fak. Teknik

Penyediaan rusunawa merupakan salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan hunian di perkotaan untuk mengatasi kepadatan penduduk dan keterbatasan lahan. Hadirnya rusunawa tidak lepas dari berbagai permasalahan yang ditinjau dari berbagao aspek dalam memenuhi kebutuhan bermukim. Keberhasilan dalam penyediaan rusunawa dapat diukur dari tingkat livability. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat livability pada rusunawa di Surakarta. Dalam penelitian pemilihan lokasinya berdasarkan usia bangunan, pada setiap kecamatan diambil satu rusunawa, dan pengelolaan oleh pemerintah kota. Lokasi penelitian ini pada Rusunawa Begalon II, Jurug, Mojosongo, dan Mangkubumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan dekdutif Jenis penelitian pada penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan analisis skoring dan deksriptif kuantitaif. Untuk kuantitatif di gunakan kepada kuesioner metode studi literatur untuk menganalisis berbagai aspek yang memengaruhi tingkat livability, termasuk kualitas fisik bangunan, aksesibilitas terhadap fasilitas publik, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kepuasan penghuni. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat livability rusunawa di Kota Surakarta diperoleh skor persentase sebesar 76,8%. dikategorikan dalam tingkat livability “Tinggi.” Artinya, meskipun kondisi hunian sudah cukup layak dan mendukung kehidupan penghuninya, masih terdapat beberapa aspek yang memerlukan peningkatan agar mencapai tingkat yang lebih optimal untuk meningkatkan livability rusunawa di Kota Surakarta