Abstrak
Kompatibilitas antara beton dan Repair Mortar berbahan tambah Polymer ditinjau dari perilaku lentur
Oleh :
Saptadhi Sampurno - I0106124 - Fak. Teknik
ABSTRAK
Polymer adalah jenis bahan tambah baru yang mempunyai daya rekat yang tinggi dan bersifat deformable. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompatibilitas antara beton dan repair mortar dengan variasi penambahan polymer ditinjau dari rasio kuat lentur dan rasio kekakuan antara komposit dengan beton, serta modus kegagalan benda uji.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan suatu percobaan di laboratorium, benda uji yang dipakai adalah balok dengan ukuran 100 x 100 x 500 mm. Variasi kadar polymer yang digunakan adalah 0%, 2%, 4%, dan 6% dari berat semen, dan dari percobaan akan diperoleh data beban maksimal saat terjadi keruntuhan dan lendutan pada masing-masing benda uji di setiap kenaikan beban 50 kg. Dari data tersebut dapat dianalisis menjadi nilai kuat lentur (modulus of rupture) dan kekakuan masing-masing benda uji.
Analisis data menunjukkan bahwa penambahan kadar polymer pada repair mortar cenderung menurunkan nilai kuat lentur (modulus of rupture). Semakin besar kadar polymer, maka semakin kecil rasio kuat lentur dan rasio kekakuan. Pada umur awal nilai kuat lentur repair mortar relatif rendah, sebanding dengan kontribusi sebagai bahan perbaikan pada komposit. Semakin lama, nilai kuat lentur repair mortar meningkat dan memberikan kontribusi yang lebih pada komposit, sehingga rasio kuat lentur dan rasio kekakuan bertambah. Kriteria kompatibilitas adalah benda uji memiliki rasio kuat lentur dan rasio kekakuan antara komposit dengan beton ≥ 1. Sebagai bahan perbaikan, komposisi campuran polymer 0% termasuk dalam kriteria kompatibel antara repair mortar dengan substrat beton karena memiliki rasio kuat lentur sebesar 1,005 dan rasio kekakuan sebesar 1,036. Ditinjau dari modus kegagalan, keruntuhan pada bagian tengah benda uji menunjukan kegagalan yang kompatibel antara repair mortar dan beton.
Kata kunci: kekakuan, kuat lentur, modus kegagalan, polymer, repair mortar.
ABSTRACT
Polymer is the new supplement material type with high adhesiveness and deformable properties. The objective of research is to find out the compatibility of concrete and repair mortar with polymer addition variation viewed from the modulus of rupture ratio and stiffness ratio between the composite and the concrete, as well as the failure mode of tested object.
The method employed in this study was laboratory experiment; the tested object used was a beam with 100 x 100 x 500 mm size. The variations of polymer level used were 0%, 2%, 4%, and 6% of cement weight, and from the experiment it will be obtained the data on maximal burden when collapse and slackening occurs in each tested object in each burden increase of 5 kg. From the data it can be analyzed the modulus of rupture and stiffness of each tested object.
The data analysis shows that the polymer level addition to the repair mortar tends to decrease the modulus of rupture. The higher the polymer level, the lower is the modulus of rupture and stiffness ratio. In early age the modulus of rupture of repair mortar is relatively low, consistent with its contribution as the repair material in composite. Over time, the modulus of rupture of repair mortar increases and gives much more contribution to the composite, so that the modulus of rupture ratio and stiffness ratio increase. The criterion of compatibility is the tested object having modulus of rupture ratio and stiffness ratio between composite and concrete > 1. As the repair material, the mixed composition of polymer 0% belongs to the compatible criteria between repair mortar and concrete substrate because it has modulus of rupture of 1.005 and stiffness ratio of 1.036. Viewed from the mode of failure, the collapse in the middle part of tested object shows the compatible failure between the repair mortar and concrete.
Keywords: failure mode, modulus of rupture, polymer, repair mortar, stiffness.