Peminatan fase F pada Kurikulum Merdeka membawa banyak perubahan pada sistem pembelajaran di SMA. Kurikulum ini memperkenalkan sistem penjurusan baru, yang sebelumnya berupa IPA, IPS dan Bahasa, menjadi sesuai dengan minat siswa yang difasilitasi oleh pihak sekolah. Namun, perubahan sistem ini disertai dengan tantangan dalam menjaga semangat serta ketekunan belajar pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan grit (ketekunan dalam berusaha dan kemauan bertahan untuk tujuan jangka panjang) yang ditinjau berdasarkan jenis peminatan fase F pada siswa kelas XII di SMAN 2 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparatif. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah grit sebagai variabel dependen dan peminatan fase F sebagai variabel independen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2024/2025. Kelompok peminatan fase F terbagi ke dalam enam jenis peminatan yang terdiri dari kelas A1 sampai dengan A6 (berdasarkan kombinasi mata pelajaran yang dipilih seperti Sains, Sosial, dan Bahasa). Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Skala Grit dengan reliabilitas 0,817. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik One Way Analysis of Variance (ANOVA). Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,037 lebih kecil dari pada 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat grit yang signifikan antar jenis peminatan fase F pada siswa kelas XII.
