Abstrak
Analisis karakteristik dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di kawasan kuliner Gladag Langen Bogan Surakarta
Oleh :
Afi Juniarti - I0105029 - Fak. Teknik
Abstrak
Pada dasarnya kinerja lalu lintas pejalan kaki diekspresikan dengan cara yang mirip dengan ekspresi kinerja lalu lintas kendaraan yaitu dengan arus, kecepatan, dan kepadatan yang saling berhubungan. Penelitian ini mengambil lokasi di Kawasan Gladag Langen Bogan. Dengan pertimbangan, kawasan ini merupakan salah satu tempat wisata kuliner di kota Surakarta yang ramai dikunjungi pejalan kaki.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik pejalan kaki, bagaimana hubungan hubungan antar variabel pergerakan pejalan kakinya, serta bagaimana kapasitas dan Level Of Service (LOS) apakah masih bisa menampung jumlah pejalan kaki yang ada.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan metode analisis. Metode survei yaitu dengan menggunakan teknik manual dalam pengamatan dan pengambilan data di lapangan. Sedangkan metode analisis dengan menggunakan metode regresi linier sesuai dengan cara yang digunakan oleh Greenshields.
Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik pejalan kaki di kawasan Galabo pada sisi utara adalah: arus hasil survei pada interval 15 menitan yang terbesar adalah 6,9333 pejalan kaki/min/m. Kecepatan pada saat arus hasil survei maksimum pada interval 15 menitan sebesar 43,4608 m/min. Kepadatan pada saat arus hasil survei maksimum pada interval 15 menitan sebesar 0,1595 pejalan kaki/m2. Ruang pejalan kaki pada saat arus hasil survei maksimum pada interval 15 menitan sebesar 6,2684 m2/pejalan kaki. Sedangkan pada sisi selatan: arus hasil survei pada interval 15 menitan yang terbesar adalah 6,5161 pejalan kaki/min/m. Kecepatan pada saat arus hasil survei maksimum pada interval 15 menitan sebesar 40,0980 m/min. Kepadatan pada saat arus hasil survei maksimum pada interval 15 menitan sebesar 0,1625 pejalan kaki/m2. Ruang pejalan kaki pada saat arus hasil survei maksimum pada interval 15 menitan sebesar 6,1537 m2/pejalan kaki. Hubungan antara kecepatan dan kepadatan digambarkan sebagai garis lurus dengan persamaan Vs = 48,24 – 57,484 D pada sisi utara dengan koefisien korelasi (r) = -0,7765 dan harga R2 = 0,6029. Sedangkan di sisi selatan persamaannya Vs = 46,605 – 56,966 D dengan nilai koefisien korelasi (r) = -0,6463 dan harga R2 = 0,4177, sehingga dikatakan hubungan tersebut sebagai fungsi linier. Hubungan antara arus-kepadatan, arus-kecepatan, arus-ruang, dan kecepatan-ruang digambarkan sebagai garis lengkung. Kapasitas pada kawasan tersebut sebesar 10,1207 pejalan kaki/min/m di sisi utara dan di sisi selatan sebesar 9,5321 pejalan kaki/min/m. Tingkat pelayanan di sisi utara maupun sisi selatan termasuk tingkat pelayanan “B”. Menurut John. J. Fruin, standar perencanaan fasilitas pejalan kaki di daerah perkotaan (urban) pada tingkat pelayanan B dan C, hal ini berarti fasilitas pejalan kaki di jalan kaki di Kawasan Gladag Langen Bogan masih memenuhi standar perencanaan, dan masih mampu menampung jumlah pejalan kaki yang ada.
ABSTRACT
Basically, the performance of pedestrian traffic expressed in a similar way to the expression of the traffic performance that the current vehicle, speed, and density are interconnected. This research took the location of the Gladag Langen Bogan area. With consideration, this area is one of the culinary tour in the bustling city of Surakarta visited pedestrians.
The objective of the research was to determine the characteristics of pedestrians, how the relationship between the variables relationship pedestrian movement, and how the capacity and Level of Service (LOS) is still able to accommodate the number of existing pedestrian.
Research method used is the survey method and analytical methods. Survey method is by using manual techniques of observation and data acquisition in the field. While analytical methods using linear regression method in accordance with the methods used by Greenshields.
Results of analysis showed that the characteristics of pedestrians in the north side Galabo are: the flow results at the largest 15-minute intervals is 6.9333 pedestrian/min/m. Speed at the maximum flow survey at 15-minute intervals of 43.4608 m/min. Density at the maximum flow survey at 15-minute intervals of 0.1595. Pedestrian space at the maximum flow survey at 15-minute interval of 6.2684 m2/pedestrian. While on the south side: the flow results at the largest 15-minute intervals is 6.5161 pedestrian/min/m. Speed at the maximum flow survey at 15-minute intervals of 40.0980 m/min. Density at the ma ximum flow survey at 15-minute intervals of 0.1625 pedestrian/m2. Pedestrian space at the maximum flow survey at 15-minute interval of 6.1537 m2/ pedestrian. The relationship between speed and density as a straight line described by the equation Vs = 48.24 – 57.484D on the north side with a correlation coefficient (r) = -0.7765, and the R2 value = 0.6029. While the southern side of the equation Vs = 46.605 – 56.966D with a correlation coefficient value (r) = -0.6463 and the R2 value = 0.4177, said that relationship as a linear function. The relationship between the flow-density, flow-speed, flow-space, and speed-space is described as a curved line. Capacity in these areas are 10.1207 pedestrians/min/m on the north side and on the south side of the 9.5321 pedestrians/min/m. The level of service on the north side or south side, including the level of service "B". According to John. J. Fruin, a standard planning pedestrian facilities in urban areas at the level of service B and C, this means that the pedestrian facilities in the Gladag Langen Bogan area still fullfil the planning standards, and are still able to accommodate the number of existing pedestrian.