;

Abstrak


Pengaruh Tingkat Kedisiplinan Pengurus, Tingkat Keteladanan Guru dan Tingkat Religiusitas Santri Sebaya terhadap Tingkat Moralitas Santri Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta


Oleh :
Satna Deswandari - S252208005 - Fak. ISIP

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya isu pendidikan moral. Pendidikan 

moral bertujuan untuk membentuk karakter siswa dengan menanamkan nilai-nilai 

moral yang sesuai dengan budaya, agama, dan norma sosial yang berlaku. 

Pendidikan moral diintegrasikan dalam beberapa mata pelajaran. Madrasah Aliyah

berbasis pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan di Indonesia 

tidak dapat dilepaskan dari pendidikan moral. Tinggi rendahnya moral yang 

dimiliki oleh peserta didik tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sekitar tempat 

mereka menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Berbagai aspek dapat 

mempengaruhi terbentuknya moralitas dalam diri peserta didik. Tujuan penelitian 

ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat kedisiplinan pengurus, tingkat 

keteladanan guru dan tingkat religiusitas santri sebaya terhadap tingkat moralitas 

santri di Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta. Penelitian 

ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi 

penelitian sebanyak 225 santri dan sampel sebanyak 83 santri yang diambil 

dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan 

melalui angket dan didukung dengan wawancara serta observasi. Data yang 

terkumpul dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan 

uji heteroskedastisitas kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier 

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang diuji berada pada 

kategori tinggi yaitu variabel tingkat kedisiplinan pengurus sebesar 67,5%, 

variabel tingkat keteladanan guru sebesar 98,8%, variabel tingkat religiusitas 

teman sebaya peserta didik sebesar 83,1?n variabel tingkat moralitas santri

sebesar 77,1%. Berdasarkan hasil uji t dan uji F terdapat pengaruh yang signifikan 

antara keempat variabel tersebut dengan signifikansi sebesar 0,000 atau kurang 

dari 0,05. Berdasarkan hasil uji R2

juga menunjukkan bahwa sebesar 59,3% 

variabel akhlak peserta didik Pondok Pesantren dapat dijelaskan oleh variabel 

tingkat kedisiplinan pengurus, tingkat keteladanan guru, dan tingkat religiusitas 

santri sebaya sedangkan selisihnya sebesar 40.7% dijelaskan oleh variabel lain 

yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Implikasi teoritis dalam penelitian ini 

adalah kesesuaian antara hasil analisis data dengan Teori Pembelajaran Sosial 

Albert Bandura (1972), Teori Pemodelan Albert Bandura (1977), Teori 

Religiusitas Glock & Stark (1969) dan Teori Pendidikan Moral Emile Durkheim 

(1990).