Abstrak


Pengaruh penggunaan kulit kecambah kacang hijau dalam ransum terhadap produksi karkas kelinci keturunan vlaams reus jantan


Oleh :
Ridwan Adi Surya - H0504022 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kulit kecambah kacang hijau dalam ransum terhadap produksi karkas kelinci keturunan Vlaams Reus jantan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan mulai dari tanggal 23 Agustus 2009 sampai 1 November 2009 di Dukuh Sandelan, Ngawen, Kabupaten Klaten. Penelitian menggunakan 20 ekor kelinci keturunan Vlaams Reus jantan umur 8 minggu dengan rataan bobot badan 693,5 + 11,05 g yang terbagi empat perlakuan dan lima ulangan, tiap ulangan terdiri dari satu ekor kelinci, setiap perlaluan diambil 3 ekor kelinci secara acak sebagai sampel untuk mengetahui produksi karkasnya. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) pola searah. Pakan yang diberikan berupa rendeng, konsentrat BR2 produksi PT Japfa Comfeed Indonesia dan kulit kecambah kacang hijau. Perlakuan pakan yang diberikan adalah P0 (rendeng 60% + konsentrat 40%) sebagai kontrol, P1 (rendeng 60% + konsentrat 35% + kulit kecambah kacang hijau 5% ), P2 (rendeng 60% + konsentrat 30% + kulit kecambah kacang hijau 10% ), P3 (rendeng 60% + konsentrat 25% + kulit kecambah kacang hijau 15% ). Peubah yang diamati selama penelitian adalah bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot non karkas,dan persentase non karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata bobot potong (P0, P1, P2, P3) yaitu 1997,67 ; 1938,00 ; 1911,67 dan 1861,33 g/ekor, berat karkas 901,33 ; 866,33 ; 865,67 dan 821,33 g/ekor, persentase karkas 45,14 ; 44,69 ; 45,26 dan 44,03 %, berat non karkas 1096,33 ; 1071,67 ; 1046,00 dan 1040,00 g/ekor, persentase non karkas 54,86 ; 55,31 ; 54,73 dan 55,96 %. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penggunaan kulit kecambah kacang hijau dalam ransum berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot non karkas, dan persentase non karkas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan kulit kecambah kacang hijau sampai level 15 % dari total ransum belum mampu meningkatkan produksi karkas kelinci keturunan Vlaams Reus jantan. Kata kunci : kelinci keturunan Vlaams Reus jantan, kulit kecambah kacang hijau, produksi karkas ABSTRAC The aim of this research was to know about the influence of using aprout skin of mung bean in rations of carcass male Vlaams Reus crossed rabbit production. This research was conducted for 2 months starting from August 23th until November 1th 2009 in Dukuh Sandelan, Ngawen, Kabupaten Klaten.. The research used 20 male Vlaams Reus rabbits on eight weeks of age with average gain 693,5 + 11,05 g that was distributed that was shared in four treatments and five replications, each replications consists of one head of rabbit, each treatment 3 rabbits taken at random as a sample to determine carcass production. Data analyzed with variance analysis completely random design one way classification pattern. Feed given of peanut sun-cured hay, BR2 concentrates production PT Japfa Comfeed Indonesia and aprout skin of mung bean. Treatments was the feed to give P0 (peanut sun-cured hay 60% + concentrates 40%) as control, P1 (peanut sun-cured hay 60% + concentrates 35% + aprout skin of mung bean 5% ), P2 (peanut sun-cured hay 60% + concentrates 30% + aprout skin of mung bean 10% ), P3 (peanut sun-cured hay 60% + concentrates 25% + aprout skin of mung bean 15%). The variable that was the final weight, carcass weight, carcass percentage, non carcass weight, and non carcass percentage,. The result of this research showed that the average treatment ( P0, P1, P2, P3) for final weight 1997,67 ; 1938,00 ; 1911,67 and 1861,33 g/tail, carcass weight 901,33 ; 866,33 ; 865,67 and 821,33 g/tail, carcass percentage 45,14 ; 44,69 ; 45,26 and 44,03 %, non carcass weight 1096,33 ; 1071,67 ; 1046,00 and 1040,00 g/tail, non carcass percentage 54,86 ; 55,31 ; 54,73 and 55,96%. The result of the variance analysis showed that using of aprout skin of mung bean in the rations was not significantly (P> 0,05) for the final weight, carcass weight, carcass percentage, non carcass weight, and non carcass percentage. The conclusion of this research is the influence of using aprout skin of mung bean up to level 15 % of the total rations had not been increasing carcass production of meal Vlaams Reus crossed rabbits yet. Keywords : male Vlaams Reus crossed rabbit, aprout skin of mung bean, carcass production.