Abstrak


Pengaruh substitusi konsentrat dengan tepung umbi suweg (Amorphopalus campanulatus bl) dalam ransum terhadap nilai cerna ransum pada kelinci new zealand white jantan


Oleh :
Heri Joko Susilo - H0505041 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Kelinci merupakan ternak penghasil daging yang potensial dilihat dari aspek produksi dan reproduksi. Keberhasilan pemeliharaan kelinci sangat dipengaruhi oleh faktor pakan. Faktor pakan merupakan biaya produksi terbesar dalam pemeliharaan kelinci, maka diperlukan upaya untuk menekan biaya pakan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mencari bahan pakan alternatif yang murah, mudah didapat, tersedia cukup di alam dan nilai nutriennya yang cukup, salah satunya adalah umbi suweg (Amorphopalus campanulatus BL ). Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi konsentrat dengan tepung umbi suweg terhadap nilai cerna ransum pada kelinci New Zealand White jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gondang, Garjo Rt 03/IX Joho, Mojolaban, Sukoharjo selama 8 minggu dimulai tanggal 23 Juli 2009 sampai 16 September 2009 dengan menggunakan 20 ekor kelinci New Zealand White jantan berat badan rata-rata 1144,1 ± 68,92 gram yang dibagi dalam 4 perlakuan dan 5 ulangan serta setiap ulangan menggunakan 1 ekor kelinci. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Ransum yang diberikan adalah hijauan (rumput lapangan), konsentrat (konsentrat layer CP 124 35%, jagung 50%, bekatul 15%) dengan perbandingan 60 : 40 %. Perlakuan yang diberikan berupa substitusi konsentrat dengan tepung umbi suweg dalam ransum, masing-masing adalah konsentrat tanpa substitusi tepung umbi suweg sebagai kontrol (P0), konsentrat dengan substitusi tepung umbi suweg 3,75% (P1), konsentrat dengan substitusi tepung umbi suweg 7,5% (P2), konsentrat dengan substitusi tepung umbi suweg 11,25% (P3). Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, Nutritive value index bahan kering, Nutritive value index bahan organik. Hasil penelitian yang diperoleh berturut turut P0, P1, P2 dan P3 untuk konsumsi bahan kering adalah 130,81; 129,99; 123,24; 125,78 (gram/ekor/hari), konsumsi bahan organik adalah 113,81; 112,35; 107,45; 109,82 (gram/ekor/hari), kecernaan bahan kering 76,40; 75,76; 74,81; 75,29 (%), kecernaan bahan organik 77,19; 76,49; 75,65; 76,14 (%), Nutritive value index bahan kering 99,96; 97,80; 92,26; 94,75 (gram/ekor/hari), Nutritive value index bahan organik 87,87; 86,00; 81,35; 83,66 (gram/ekor/hari). Hasil analisis variansi menunjukan bahwa substitusi konsentrat dengan tepung umbi suweg berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi, kecernaan dan Nutritive value index baik dalam bahan kering ataupun bahan organik pada kelinci New Zealand White jantan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsentrat dapat digantikan oleh tepung umbi suweg dalam ransum sampai taraf 11,25% tanpa menurunkan nilai cerna ransum pada kelinci New Zealand White jantan. Kata kunci : Kelinci New Zealand White Jantan, tepung umbi suweg, kecernaan ABSTRACT The rabbits are livestock producer of meat which are potential if seen from aspects of production and reproduction. The success of rabbit care depends on feed factor. Feed factor leads to high cost production in order to take care of rabbits, so it is required efforts to decrease feed cost. One solution for this problem is to find alternative feeds that is inexpensive, easy to find, sufficient in quantity and contains nutrient value, such as elphant yam (Amorphopalus campanulatus BL). This research aims to investigate the effects of concentrate substitution with elphant yam meal on ration to digestibility value of male New Zealand white rabbits. This research was conducted in Gondang, Garjo RT 03/IX Joho, Mojolaban, Sukoharjo during 8 weeks and started on July 23th until September 16th 2009 which used 20 male New Zealand White rabbits with average weight of 1144,1 ± 68,92 grams and adapted four treatments and five replications in which replication used one rabbit. This research used Completely Randomized Design (CRD) as a means to classification. The ration which was given consist of forages (native grasses), concentrate (layer concentrate CP 124 35%, Zea mays 50%, rice bran 15%) with ratio 60 : 40 percents. The treatments are concentrate substitution with elphant yam meal on ration, each is concentrate un substitution with elphant yam meal as control (P0), concentrate substitution with elphant yam meal 3,75% (P1), concentrate substitution with elphant yam meal 7,5% (P2), concentrate substitution with elphant yam meal 11,25% (P3). These variables in this research consist of dry matter intake, organic matter intake, dry matter digestibility, organic mater digestibility, dry matter nutritive value index and organic mater nutritive value index of male New Zealand White rabbits. The results of these accordingly P0, P1, P2, and P3 on dry matter intake are 130,81; 128,99; 123,24 and 125,78 (grams/head/day), organic matter intake are 113,81; 112,35; 107,45 and 109,82 (grams/head/day), dry matter digestibility 76,40; 75,76; 74,81 and 75,29 (percents), organic mater digestibility are 77,19; 76,49; 75,65 and 76,14 (percents), dry matter Nutritive value index are 99,96; 97,80; 92,26 and 94,75 (grams/head/day), organic mater Nutritive value index are 87,87; 86,00 ; 81,35 and 83,66 (grams/head/day). The varied analysis results suggested that concentrate substitution with elephant yam meal had non significant effect (P>0,05) to feed consumption, digestibility and Nutritive value index in the dry maters and organic maters meal New Zealand White rabbits. To conclude, concentrate substitution changed with elphant yam meal on ration up to level 11,25 percents, and did not reduce digestibility value ration on male New Zealand White rabbits. key words: male New Zealand White rabbits, elphant yam meal, digestibility