Keyakinan akan keberhasilan program kendaraan listrik berbasis baterai untuk transportasi menjadi suatu keniscayaan. Program transisi menuju kendaraan listrik ini sebagai upaya mengurangi emisi CO2 dan penggunaan bahan bakar minyak yang mulai mengalami kelangkaan dan peningkatan harga. Dampak dari program ini akan menimbulkan peningkatan sampah baterai atau end of life (EoL) baterai dalam jumlah besar sekitar 7 – 10 tahun ke depan. Sementara EoL baterai termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemari lingkungan dan kesehatan manusia. Ditinjau dari pengelola swap station (sebagai salah satu pelaku dalam rantai pasok baterai) masa hidup baterai yang panjang maka masa kemanfaatan baterai tersebut menjadi lebih panjang. Permasalahan EoL baterai merupakan fase akhir dari siklus hidup baterai, namun dapat dikelola sejak fase awal. Maka rumusan masalah riset ini, pertama : Bagaimana potensi dampak lingkungan siklus hidup baterai? Kedua: Apa kriteria dan kapan sebaiknya perlu dilakukan treatment daur ulang EoL baterai untuk pengembangan pengelolaan dan penanganan EoL baterai pada rantai pasok baterai? Riset ini bertujuan : (1) Penilaian potensi dampak pada siklus hidup baterai, (2) Penentuan kriteria dan cut-off EoL baterai swap, agar pengelolaan EoL baterai rantai pasok sirkular menjadi efisien. Penilaian potensi dampak lingkungan ditinjau dari siklus hidup baterai sejak fase produksi atau perakitan, fase penggunaan, dan fase penanganan EoL. Pengelolaan dan penanganan EoL baterai terdiri dari repair, remanufacture, refurbish, dan reuse menjadi second life battery. Baterai yang dipertimbangkan adalah baterai motor listrik dengan unit fungsional 1,4kWh. Penilaian dampak lingkungan menggunakan life cycle assessment (ISO 14040). Penentuan cut-off EoL baterai diperoleh dengan menemukan nilai terbaik dari beberapa kriteria yang dipertimbangkan menggunakan respon surface methods. Riset tahap pertama menghasilkan nilai potensi dampak terbesar ada pada fase perakitan dan fase treatment remanufacture. Potensi dampak lingkungan terbesar adalah yang mengarah pada endpoint kerusakan ekosistem, antara lain global warming. Riset tahap kedua diperoleh kriteria yang akan digunakan untuk menyatakan baterai EoL, diturunkan dari aspek performansi teknis dan aspek dampak lingkungan, yaitu kriteria state of health (SoH), global warming potential (GWP), dan material circularity index (MCI). Telah dihasilkan nilai cut-off terbaik untuk baterai swap 1,4 kWh pada SoH 88%; treatment repair; GWP 1.641 kg CO2 eq; dan MCI sistem sebesar 0,94. Efisiensi rantai pasok sirkular : pengurangan material virgin (MCI = 0,903); pengurangan emisi CO2 (GWP) terhadap lingkungan sebesar 13,12 ton CO2 eq; dan peningkatan peluang usaha dan kerja.