Persahabatan adalah salah satu bentuk hubungan sosial yang penting dalam
kehidupan manusia. Sebagai ikatan emosional yang melibatkan kepercayaan,
dukungan, dan saling pengertian, persahabatan dapat memberikan manfaat
psikologis dan sosial bagi individu. Persahabatan yang sehat dapat membantu
seseorang dalam mengatasi tantangan hidup, membangun rasa percaya diri, serta
meningkatkan kesejahteraan emosional. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana
persahabatan direpresentasikan dalam media, seperti film dapat memberikan
wawasan lebih dalam mengenai makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam
hubungan persahabatan. Film sebagai media komunikasi yang kuat memiliki peran
penting dalam menyampaikan pesan-pesan sosial, termasuk nilai-nilai
persahabatan. Melalui narasi visual dan emosionalnya, film dapat menggambarkan
dinamika hubungan antar individu serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis
bagaimana nilai-nilai persahabatan direpresentasikan dalam film A Silent
Voice berdasarkan konsep persahabatan menurut Rowland S. Miller (2014),
yang meliputi trust, respect, social support, capitalization, dan responsiveness.
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif untuk menganalisis
adegan-adegan persahabatan yang ditampilkan dalam film tersebut. Fokus utamanya
menganalisis dinamika hubungan persahabatan antara karakter Shoya Ishida dan
Nagatsuka Tomohiro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa film A Silent Voice
merepresentasikan nilai-nilai persahabatan melalui empat aspek utama, yaitu respect,
trust, social support, dan capitalization. Respect terlihat
dari sikap Nagatsuka yang menerima Shoya tanpa menghakimi masa lalunya. Trust
terbentuk ketika Shoya mulai membuka diri terhadap Nagatsuka setelah menerima
bantuan darinya. Social support ditunjukkan melalui tindakan saling
mendukung antara keduanya, baik dalam menghadapi kesulitan maupun membangun
kembali hubungan sosial. Capitalization tercermin dalam momen
kebersamaan mereka yang memperkuat ikatan persahabatan melalui pengalaman
positif. Namun, penelitian ini tidak menemukan representasi dari nilai
responsiveness dalam interaksi antara Nagatsuka dan Shoya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa film A Silent Voice memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana persahabatan dapat membantu seseorang dalam membangun kembali koneksi sosial, menghadapi trauma masa lalu, serta memperoleh dukungan emosional. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi penelitian selanjutnya serta menginspirasi penonton untuk lebih memahami pentingnya hubungan sosial yang sehat.