Abstrak


Identifikasi faktor-faktor penyimpangan norma kesopanan di kalangan remaja (studi diskriptif kualitatif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan norma kesopanan dalam hal bahasa baku dan sikap remaja di SMA Negeri 7 Surakarta )


Oleh :
Hafiardi Setiawan - D3204018 - Fak. ISIP

ABSTRAK HAFIARDI SETIAWAN, D3204018, 2010, “Identifikasi Faktor- Faktor Penyimpangan Norma Kesopanan di Kalangan remaja” (Studi Diskriptif Kualitatif Tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyimpangan Norma Kesopanan dalam hal Bahasa dan Sikap Remaja di SMA Negeri 7 Surakarta ), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan norma kesopanan dalam hal sikap dan bahasa di kalangan remaja di SMA Negeri 7 Surakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik yang memusatkan perhatian pada hubungan simbol dan interaksi serta inti dari pandangan pendekatan ini adalah individu dan ada berbagai teori yang mendukung tentang penyimpangan norma kesopanan yaitu teori asosiasi diferensial, teori pengendalian, dan teori pemberian label. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mempelajari, dan menggambarkan data dengan kata-kata atau uraiandan penjelasan tentang faktor-faktor penyimpangan norma kesopanan di kalangan remaja. Pengambilan sampel penelitian ini adalah stratified random sampling. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari data tertulis seperti buku, dokumen, dan kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam menganalisis data terdapat tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi nya. Trianggulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Trianggulasi mencerminkan suatu upaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai fenomena yang sedang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyimpangan norma kesopanan dalam hal sikap dan bahasa di kalangan remaja cenderung tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari persepsi mereka tentang remaja yang saat ini jarang memakai bahasa jawa dan lebih banyak memakai bahasa gaul dan dwi bahasa. Hal tersebut dapat di lihat di jaman sekarang dan salah satu faktor yang terpenting dalam mempengaruhi pola pikir remaja adalah faktor dari lingkungan. Lingkungan dimana remaja bermain sangat mempengaruhi remaja dalam mengambil sikap dan dalam hal berbicara. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan norma kesopanan ini ada beberapa antara lain yaitu faktor linkungan keluarga, teman bermain, lingkungan sekolah, media informasi, psikologis remaja dan pola pikir remaja itu sendiri. Faktor yang sangat berpengaruh mendorong remaja untuk melakukan penyimpangan norma yaitu di lingkungan teman bermain dan para informan mengatakan bukan hanya teman bermain di lingkungan luar sekolah tetapi di lingkungan dalam sekolahpun tidak menutup kemungkinan.