Abstrak
Upaya penanggulangan perambahan pada kawasan taman nasional gunung ciremai dalam perspektif undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
Oleh :
Mufrizal - S330908008 - Fak. Hukum
ABSTRAK
MUFRIZAL, 2010. UPAYA PENANGGULANGAN PERAMBAHAN PADA
KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI DALAM PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA. Hukum Pidana
Ekonomi. Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hambatan penanggulangan
perambahan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai dan memberikan solusi
bagaimana upaya penanggulangannya melalui sarana hukum penal dan hukum non
penal.
Jenis penelitian tesis ini merupakan penelitian hukum non doktrinal/sosiologis
yang bersifat deskriptif kualitatif dengan bentuk penelitian yang digunakan adalah
diagnostik dan mengambil lokasi penelitian di Taman Nasional Gunung Ciremai
wilayah Kabupaten Kuningan. Data penelitian ini terdiri dari data primer melalui
wawancara dan data sekunder melalui studi kepustakaan meliputi : buku, laporan
penelitian, data elektronik dan lain sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan
yang diteliti. Sedangkan bahan hukum tersier dalam penulisan ini adalah Kamus
Besar Bahasa Indonesia dan kamus hukum.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hambatan
penanggulangan perambahan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Struktur; rendahnya sumber daya
manusia Penyidik PNS dan aparat TNGC, terbatasnya sarana prasarana pendukung
pengamanan hutan, 2) Substansi; Tidak dirumuskanya formulasi perambahan secara
materil dan tidak diaturnya pidana minimum dalam Undang-undang Nomor 5 tahun
1990, proses awal penunjukan kawasan belum sepenuhnya sesuai dengan aturan
penetapan kawasan hutan, perubahan status dan fungsi kawasan hutan, adanya surat
Dirjen PHKA Nomor : S. 56/IV-KK/2005 tanggal 26 Januari 2005 perihal Tindak
Lanjut Taman Nasional Gunung Ciremai, menimbulkan multitafsir terhadap
pelaksanaan PHBM dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, 3) Kultur;
Adanya pandangan yang berbeda dari aparat penegak hukum mengenai
penanggulangan perambahan di Taman Nasional Gunung Ciremai, tidak berdayanya
aparat penegakan hukum terhadap pelaku masyarakat yang merambah, pemenuhan
kebutuhan ekonomi keluarga dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai yang
telah dilakukan dalam waktu yang lama serta budaya masyarakat sekitar kawasan
yang paternalistik. Sedangkan upaya penanggulangan perambahan di kawasan Taman
Nasional Gunung Ciremai dilakukan dengan mengintegralkan kebijakan penal
berupa penekanan terhadap aspek formulasi perbuatan yang dapat dipidana dalam hal
perambahan hutan berdasarkan tinjauan secara filosofis, yuridis dan sosiologis. Serta
kebijakan non penal melalui peniadaan faktor kondusif terjadinya perambahan
dengan memperbaiki kondisi-kondisi sosial tertentu, namun secara tidak langsung
mempunyai pengaruh preventif terhadap kejahatan.
Kata kunci : Penanggulangan Kejahatan, Perambahan, Taman Nasional Gunung
Ciremai.