;
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui tingkat etika digital peserta didik SMA di Kota Surakarta dan 2) Mengembangkan media pembelajaran mobile learning untuk memperkuat etika digital pada materi Taat Hukum kepada peserta didik SMA di Kota Surakarta.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan mengacu pada model pengembangan 4D yang terdiri dari tahap mendefinisikan (define), merancang (design), mengembangkan (develop) dan menyebarkan (disseminate). Subjek untuk uji coba pada penelitian ini menggunakan 120 siswa. Uji validasi produk dilakukan oleh 2 ahli materi, 2 ahli media serta 4 orang guru Pendidikan Pancasila. Teknik pengumpulan data menggunakan 1) Observasi secara langsung yang dilakukan bersama para informan yaitu guru Pendidikan Pancasila yang diamati berupa proses pembelajaran sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran; 2) Wawancara kepada 4 (empat) orang guru Pendidikan Pancasila; 3) Dokumentasi dengan melakukan penelusuran dokumen proses pembelajaran dan sumber bacaan sekunder dari artikel jurnal dan buku yang relevan dengan topik permasalahan penelitian; dan 4) Kuesioner, kepada 90 (sembilan puluh) peserta didik untuk mengetahui tingkat etika digital peserta didik di Kota Surakarta untuk studi pendahuluan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1) Tingkat etika digital peserta didik SMA/SMK/MA sederajat di Kota Surakarta berada dalam kategori rendah 92,2%, menengah 6,7?n tinggi 1,1% yang dipengaruhi oleh internet self-efficacy sebesar 47,786% dan internet anxiety sebesar 52,214%. ; 2) Telah dihasilkan media pembelajaran mobile learning untuk memperkuat etika digital peserta didik dilakukan melalui metode Penelitian dan Pengembangan (Reserach and Development) melalui model pengembangan Four-D (Define, Design, Develop, Disseminate) pada Materi Taat Hukum elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI 1945) mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Penilaian validator ahli materi memperoleh skor 85%, validasi ahli media 88%, penilaian guru Pendidikan Pancasila 86?n diperoleh kategori sangat menarik dari siswa dengan skor 88% serta meningkatkan etika digital peserta didik yang dibuktikan dari peningkatan hasil pre-test 82,5 menjadi 89,5 dalam post-test dan direkomendasikan untuk digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila.