Abstrak


Pengembangan Model Indigenous-Based Experiential Learning (IBEL) untuk Memberdayakan Keterampilan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPA


Oleh :
Fatma Widyastuti, S.pd., M.ed. - T851508002 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Indigenous-based Experiential Learning (IbEL), dengan mendeskripsikan karakteristik model, kelayakan model, dan keefektifan model untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Pada Mahasiswa Pendidikan IPA.

Prosedur penelitian pengembangan model IbEL menggunakan Design Based Research (DBR) dengan beberapa kali iterasi. Data pengembangan model menggunakan analisis deskriptif, analisis konstruk untuk aspek kemampuan berpikir kreatif,  dan N-Gain score untuk peningkatan dampak instruksional model IbEL. Instrumen penelitian berupa rencana pelaksanaan semester, pengukuran kemampuan berpikir kreatif yang telah divalidasi dan dianalisis butir dengan Rasch model.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) model IbEL mempunyai karakteristik berupa pengakuan terhadap kearifan lokal mahasiswa untuk diangkat sebagai topik pembelajaran IPA melalui 5 sintak yaitu tracing the problem, reasonable challenging, collaborative consolidating, collaborative justifying, dan concluding. Model IbEL melibatkan pengalaman belajar yang langsung berbasis pada budaya atau tradisi masyarakat setempat, sehingga memungkinkan mahasiswa untuk merasakan dan memahami lebih dalam konsep-konsep sains dalam konteks kehidupan sehari-hari, 2) Model  IbEL memberikan  dampak  positif  terhadap  keterampilan berpikir kreatif dan telah memperoleh pengakuan kelayakan sebagai model pembelajaran dari beberapa kali implementasi lapangan, 3)  Model  IbEL efektif meningkatkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa dengan N-Gain sebesar 0,7 dan mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa dengan N-Gain sebesar 0,4. Aspek Risk-Taking merupakan salah satu aspek yang paling dominan unggul dari aspek keterampilan berpikir kreatif lainnya. Model  IbEL layak digunakan pada pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal.