Teknologi Gasifikasi di TPA Putri Cempo merupakan aplikasi konsep Waste to Energy untuk mengatasi permasalahan sampah padat kota (MSW). Gasifikasi sampah menghasilkan syngas yang dapat konversikan menjadi energi listrik melalui. Permasalahannya gasifikasi tersebut masih menghasilkan produk ikutan berupa tar. Metode penelitian ini menggunakan analisis kualitatif untuk merumuskan potensi tar berdasarkan karateristiknya. Tar diekstraksi kemudian dianalisis kandungan senyawa didalamnya menggunakan instrumen GC-MS, FTIR, dan XRF. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi eksisting, menganalisis potensi manfaat dan merumuskan strategi mitigasi pada produk ikutan (tar). Hasil penelitian pada kondisi eksisting gasifikasi berupa penggunaan briket/pelet, RDF, dan biomassa dari sampah sebagai bahan baku. Produk utama berupa syngas, dan produk ikutan berupa char dan tar. Hasil pengujian karakteristik tar menunjukkan keberadaan senyawa hidrokarbon alifatik golongan alkana dan alkena yang dominan. Kandungan kumulatif senyawa parafin-olefin pada sampel ET-EA, ET-H1, dan ET-H2 masing-masing sebesar 22,96 wt%; 64,80 wt%; dan 65,98 wt%. Potensi manfaat tar berdasarkan kandandungan senyawa yaitu sebagai material parafin-olefin. Senyawa tersebut berfungsi dalam industri lilin, pelumas, aspal, dan bahan bakar. Secara teknis untuk mengekstraksi senyawa tersebut dapat melalui pemurnian (distilasi/fraksinasi) atau proses hydrocracking dan penambahan senyawa/katalis tertentu. Penyesuaian metode dapat dilihat berdasarkan potensi manfaat yang akan diambil dari tar serta ditinjau secara ekonomis.
