Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengembangkan model pembelajaran 4K
bernuansa humanis yang mampu melatihkan kemampuan analisis. 2. Menguji
kelayakan model pembelajaran 4K ketika diterapkan di kelas. 3. Mengukur
kemampuan analisis peserta didik sebagai dampak instruksional model
pembelajaran 4K.
Jenis penelitian yang digunakan pada disertasi ini adalah penelitian
pengembangan. Metode yang digunakan adalah Design
Based Research (DBR). DBR adalah metode penelitian pengembangan yang
terdiri dari siklus berkelanjutan desain, dokumentasi, dan analisis proses
hingga diperoleh hasil yang diinginkan.. Proses DBR pada penelitian ini
melibatkan interaksi dinamis dan iteratif lima fase yaitu: (1) (re) definisi masalah, (2) rencana
tindakan, (3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) penetapan temuan.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1. Telah dikembangkan model
pembelajaran 4K yang dilengkapi dengan buku model pembelajaran dengan judul “Model Pembelajaran Konsolidasi-Korelasi-Kolaborasi-Konklusi
(4K) Bernuansa Humanis Untuk
Melatihkan Kemampuan Analisis Pada Pembelajaran Fisika” dan intrumen tes
kemampuan analisis. Buku tersebut berisi petunjuk penggunaan Model Pembelajaran
4K, analisis penerapan Model Pembelajaran Penemuan di kelas, analisis
Pembelajaran Kuantum dan Teori Humanis, analisis Pengembangan Model
Pembelajaran 4K dan hasil uji kemampuan analisis. Instrument tes kemampuan analisis berisi definisi kemampuan
analisis, indikator kemampuan analisis, indikator soal kemampuan analisis, soal
tes, rubrik penilaian, validitas tes, serta hasil tes materi “Dinamika Gerak.” Ciri-Ciri (Karakteristik) model pembelajaran
4K adalah: Model pembelajaran 4K merupakan perpaduan antara model pembelajaran
penemuan, kiat-kiat pembelajaran kuantum dan teori humanis, memberi kebebasan
kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan, menggunakan peta pikiran ketika
menyususn pertanyaan, menggunakan teknik pengelompokan ketika membuat rumusan
masalah serta melatihkan kemampuan analisis dalam langkah pembelajarannya. 2. Model
Pembelajaran 4K telah
diterapkan dikelas ternyata dapat memperbaiki kekurangan model pembelajaran
Penemuan. Hasil pertanyaan terbuka menunjukkan bahwa peserta didik menyenangi
model pembelajaran 4K karena melatihkan berfikir analisis dan kreatif. Hasil
FGD menunjukkan bahwa model pembelajaran 4K bersifat praktis dan dapat
diterapkan pada konteks dan konten yang berbeda. 3. Hasil tes
kemampuan analisis menunjukkan bahwa kemampuan analisis peserta didik cukup
baik. 67 % peserta didik
mempunyai kemampuan analisis sempurna
paling tidak 1 soal. Hanya 17 % saja yang sama sekali tidak bisa menujukkan
kemampuan anaisisnya. Sedangkan 16 % nya hanya dapat mengaitkan komponen sistem
sekitar 50 % saja. Hasil uji Rasch juga menunjukkan bahwa model ini juga dapat
melatihkan kemampuan analisis.