;

Abstrak


Pengembangan Model Persediaan Multi Eselon untuk Growing Items dan Perishable Products dengan Mempertimbangkan Pajak Karbon, Preservation Technology, dan Pembayaran Kredit


Oleh :
Shafa Keysa Rinjani Hananta - S802308007 - Fak. Teknik

Industri pengolahan makanan menghadapi masalah besar berupa food waste dan food loss. Kedua masalah ini banyak disebabkan oleh perishable products, yaitu produk yang mudah rusak atau mengalami penurunan kualitas. Sedangkan, perishable products seringkali berasal dari growing items yang telah diolah. Pada tahun 2022, sekitar 1,05 miliar ton makanan terbuang setiap tahun secara global, menyebabkan kerugian ekonomi hingga 1 triliun USD. Di Indonesia, limbah makanan mencapai 23-48 juta ton per tahun dengan kerugian Rp213–551 triliun. Limbah makanan ini juga berkontribusi pada emisi karbon sebesar 1.702,9 megaton CO₂ ekuivalen di Indonesia.

Kondisi ini mendorong pentingnya langkah strategis untuk mengurangi food waste dan food loss, salah satunya melalui pengendalian persediaan dan penggunaan preservation technology untuk memperpanjang umur produk serta mengurangi biaya dan dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model persediaan multi eselon yang mempertimbangkan faktor-faktor, seperti deteriorasi produk, preservation technology, emisi karbon, dan opsi pembayaran kredit. Model ini dirancang untuk memaksimalkan keuntungan setiap eselon dan keseluruhan rantai pasok.

Model kemudian diaplikasikan pada contoh numerik dan dilakukan analisis sensitivitas untu mengetahui dampak perubahan parameter terhadap variable keputusan serta fungsi tujuan dengan bantuan software Mathematica 12.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rantai pasok terintegrasi, pembayaran kredit dengan periode kredit lebih besar dari waktu siklus pengecer memberikan total keuntungan tertinggi, sedangkan pada rantai pasok tidak terintegrasi, pembayaran kredit dengan periode kredit lebih kecil dari waktu siklus pengecer lebih menguntungkan.