Pariwisata berkelanjutan menjadi pendekatan penting dalam pengembangan
destinasi wisata, termasuk kawasan konservasi seperti Taman Wisata Alam (TWA)
Angke Kapuk di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat
kesesuaian pengelolaan TWA Angke Kapuk terhadap prinsip pariwisata
berkelanjutan dengan mengkaji tiga aspek utama: ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif
kuantitatif dengan teknik analisis skoring berdasarkan indikator pariwisata
berkelanjutan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan, pengelolaan
TWA Angke Kapuk berada pada kategori "cukup sesuai" dengan prinsip
pariwisata berkelanjutan. Aspek ekonomi dinilai "tidak sesuai" karena
belum optimalnya kontribusi terhadap masyarakat lokal, baik dari segi
pendapatan maupun peluang usaha. Aspek sosial memperoleh penilaian "cukup
sesuai", namun masih terdapat kekurangan dalam pelibatan budaya lokal dan
partisipasi masyarakat. Sementara itu, aspek lingkungan juga tergolong
"cukup sesuai", meskipun beberapa praktik seperti pengelolaan limbah
dan penggunaan energi terbarukan masih perlu ditingkatkan. Temuan ini
merekomendasikan peningkatan pengelolaan ekonomi yang lebih inklusif dan
penguatan aspek sosial-lingkungan untuk mencapai keberlanjutan yang lebih
optimal.