Abstrak


Hubungan Nilai Rasio Neutrofil Limfosit terhadap Anemia dan Angka Kematian pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Hemodialisis di RSUD Dr. Moewardi


Oleh :
Raditya Ahsan Rivanjaya - G0021174 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

 

Raditya Ahsan Rivanjaya, G0021174, 2024. Hubungan Nilai Rasio Neutrofil Limfosit (NLR) Terhadap Anemia dan Angka Kematian pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Hemodialisis di RSUD Dr. Moewardi. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

 

Latar Belakang : Penyakit ginjal kronis (PGK) mempengaruhi sekitar 800 juta orang di dunia, dengan prevalensi di Indonesia sebesar 0,38%. Penanda inflamasi seperti Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR) digunakan untuk menilai prognosis, termasuk risiko anemia dan kematian pada pasien PGK hemodialisis. Selain itu, NLR adalah biomarker yang murah dan terjangkau.

Metode : Penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain kohort retrospektif yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Sampel sebanyak 100 pasien PGK yang menjalani hemodialisis selama Desember 2023 hingga Mei 2024 diambil secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji korelasi bivariat, dengan uji Spearman’s rho untuk data tidak terdistribusi normal dan uji Pearson untuk data terdistribusi normal, menggunakan SPSS versi 27.

Hasil : Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman’s rho diperoleh nilai p untuk variable NLR dan angka kematian sebesar 0.00 dengan koefisien korelasi r sebesar 0.385. Untuk uji korelasi Pearson diperoleh nilai p untuk NLR dan hemogobin (anemia) sebesar 0.733 dengan koefisien korelasi r sebesar 0.034.

Simpulan : Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara nilai NLR dan angka kematian pada pasien PGK hemodialisis (p = 0,001; r = 0,385). Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara NLR dan kejadian anemia (p = 0,733; r = 0,034).