Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share dengan Talking Stick Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Resiliensi Matematis Pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2024/2025


Oleh :
Luthfita Larasati - K1321051 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik antara model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) dengan Talking Stick atau model pembelajaran langsung; (2) resiliensi matematis siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah lebih baik diantara siswa dengan resiliensi matematis tinggi, sedang, atau rendah; (3) resiliensi matematis siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah lebih baik diantara siswa dengan resiliensi matematis tinggi, sedang, atau rendah pada masing-masing model pembelajaran; (4) model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah lebih baik diantara siswa dengan model SSCS dengan Talking Stick atau model langsung pada masing-masing tingkatan resiliensi matematis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2x3. Populasi penilaian mencangkup seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2024/2025 dengan sampel XE-3 sebagai kelas kontrol dan XE-5 sebagai kelas eksperimen yang diambil dengan menggunakan cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah data kemampuan awal berupa nilai Pre-Test pada materi prasyarat, data angket resiliensi matematis siswa, dan data Post-Test pada materi trigonometri. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran matematika dengan model pembelajaran SSCS dengan Talking Stick menghasilkan kemampuan pemecahan masalah lebih baik daripada model pembelajaran langsung; (2) siswa dengan resiliensi matematis tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis sedang dan keduanya memiliki memiliki kemampuan pemecahan masalah lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan resiliensi matematis tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis sedang dan keduanya memiliki memiliki kemampuan pemecahan masalah lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis rendah; (4) pada masing-masing tingkatan resiliensi matematis, pembelajaran matematika dengan model pembelajaran SSCS dengan Talking Stick menghasilkan kemampuan pemecahan masalah lebih baik daripada model pembelajaran langsung.