Abstrak


Kesesuaian Sistem Angkutan Umum terhadap Objek Wisata di Kota Surakarta


Oleh :
Diana Indah Pratiwi - I0620020 - Fak. Teknik

Salah satu unsur penting bagi objek wisata adalah transportasi karena dapat menciptakan transferabilitas bagi wisatawan menuju lokasi wisata, mengembangkan wisata, meningkatkan jumlah wisatawan, hingga memunculkan wisata baru. Sedangkan, untuk mengurangi dampak negatif akibat mobilitas wisatawan yang masif pada destinasi wisata diperlukan angkutan umum karena dinilai dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan aksesibilitas. Kota Surakarta memiliki berbagai objek wisata yang menarik. Namun, peningkatan volume angkutan pribadi tanpa penambahan kapasitas jalan menyebabkan kemacetan yang mengganggu perjalanan wisata, sehingga angkutan umum diperlukan untuk mengurangi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sistem angkutan umum terhadap objek wisata di Kota Surakarta menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui teknik skoring skala Guttman dengan 2 penilaian, yaitu sesuai (1) dan tidak sesuai (0). Teknik pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder melalui observasi lapangan, wawancara, kuisioner, studi literatur, dan studi dokumen dari dinas terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian sistem angkutan terhadap objek wisata di Kota Surakarta memperoleh skor sebesar 74% sehingga termasuk dalam kategori sesuai. Sebanyak 10 dari 13 sub-variabel fisik, seperti jumlah angkutan umum, jaringan jalan, terminal, rute, informasi rute dan jadwal angkutan umum, fasilitas kenyamanan dan keamanan, kemudahan pembayaran, waktu tunggu, serta keterhubungan, telah memenuhi indikator penilaian. Demikian pula, ketiga sub-variabel persepsi, yakni rasa aman, rasa nyaman, dan tarif angkutan juga telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, meskipun masih terdapat perbedaan pandangan antara pengguna angkutan umum dan kendaraan pribadi. Sementara itu, tiga sub-variabel fisik lainnya, yaitu informasi objek wisata, waktu tempuh, dan akses multimodaa, belum memenuhi standar indikator penilaian.