Salah satu
unsur penting bagi objek wisata adalah transportasi karena dapat menciptakan
transferabilitas bagi wisatawan menuju lokasi wisata, mengembangkan wisata, meningkatkan
jumlah wisatawan, hingga memunculkan wisata baru. Sedangkan, untuk mengurangi dampak
negatif akibat mobilitas wisatawan yang masif pada destinasi wisata diperlukan
angkutan umum karena dinilai dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan
aksesibilitas. Kota Surakarta memiliki berbagai objek wisata yang menarik.
Namun, peningkatan volume angkutan pribadi tanpa penambahan kapasitas jalan
menyebabkan kemacetan yang mengganggu perjalanan wisata, sehingga angkutan umum
diperlukan untuk mengurangi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kesesuaian sistem angkutan umum terhadap objek wisata di Kota
Surakarta menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui teknik skoring skala
Guttman dengan 2 penilaian, yaitu sesuai (1) dan tidak sesuai (0). Teknik
pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder melalui observasi
lapangan, wawancara, kuisioner, studi literatur, dan studi dokumen dari dinas terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian
sistem angkutan terhadap objek wisata di Kota Surakarta memperoleh skor sebesar
74% sehingga termasuk dalam kategori sesuai. Sebanyak 10 dari 13
sub-variabel fisik, seperti jumlah angkutan umum, jaringan jalan, terminal,
rute, informasi rute dan jadwal angkutan umum, fasilitas kenyamanan dan
keamanan, kemudahan pembayaran, waktu tunggu, serta keterhubungan, telah
memenuhi indikator penilaian. Demikian pula, ketiga sub-variabel persepsi, yakni
rasa aman, rasa nyaman, dan tarif angkutan juga telah sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan, meskipun masih terdapat perbedaan pandangan antara pengguna
angkutan umum dan kendaraan pribadi. Sementara itu, tiga sub-variabel fisik
lainnya, yaitu informasi objek wisata, waktu tempuh, dan akses multimodaa,
belum memenuhi standar indikator penilaian.