;

Abstrak


Makna Simbolik dan Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Tradisi Merti Sendhang di Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Serta Pemanfaatannya dalam Materi Ajar di SMP


Oleh :
Murni Suharyanti - S442002004 - Sekolah Pascasarjana

Tradisi merti sendhang di Sendhang Mandong salah satu wujud peninggalan kebudayaan berupa upacara tradisional di Kabupaten Klaten. Tradisi tersebut masih dilaksanakan dan eksis sampai saat ini. Upacara tersebut terdapat makna simbolik dan kearifan lokal, sehingga bisa memiliki relevansi dengan pembelajaran bahasa Jawa di SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) bagaimanakah latar belakang tradisi merti sendhang di Desa Mandong; (2) bagaimanakah makna simbolik yang terdapat dalam tradisi merti sendhang di Desa Mandong; (3) bagaimanakah kearifan lokal dalam tradisi merti sendhang di Desa Mandong; dan (4) bagaimanakah pemanfaatan tradisi merti sendhang di Desa Mandong sebagai bahan ajar di SMP.

Penelitian ini dilakukan di Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa catatan hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data berupa triangulasi data, teori dan metode. Teknik analisis data yang digunakan model analisis interaktif. Analisis interaktif terdiri dari empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) latar belakang tradisi merti sendhang di Sendhang Mandong didasari keadaan sosial budaya masyarakat yang masih kental dan mempercayai hal-hal yang dianggap sakral maupun tidak kasat mata. Merti sendhang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah karena sebagian besar masyarakat adalah petani. Selain itu, merti sendhang diyakini akan menghindarkan dari bahaya maupun musibah sehingga dengan dilakukan merti sendhang masyarakat akan senantiasa selamat, beruntung, dan hidup tentram; (2) rangkaian tradisi merti sendhang terdiri dari ngresiki sendhang, kenduri, nyekar, midodareni dan acara puncak pertunjukan wayang kulit. Merti sendhang terdapat makna tersendiri berdasarkan tahapannya. Setiap prosesi terdapat sesaji yang menyertainya. Sesaji tersebut terdapat makna simbolik yang terkandung didalamnya, tergantung apa dan bagaimana bentuk sesajinya; (3) kearifam lokal dalam tradisi merti sendhang di Sendhang Mandong antara lain: nilai ketuhanan, gotong royong, toleransi, ekonomi, solidaritas, musyawarah mufakat dan pemeliharaan lingkungan hidup; dan (4) pemanfaatan merti sendhang sebagai materi  ajar bahasa Jawa SMP yaitu sebagai salah satu upaya pengenalan dan pelestarian budaya daerah berupa upacara tradisional bagi generasi muda yang diajarkan di lingkungan sekolah.