Selalu
ada tantangan di dalam sebuah konstruksi yang dapat menyebabkan pembengkakan
biaya dan keterlambatan pelaksanaan konstruksi, salah satunya adalah pemborosan
atau disebut juga dengan waste. Sehingga, perlu adanya penerapan lean
construction yang tepat dan berkelanjutan untuk mengelola
pemborosan ini. Variabel dan faktor penyebab waste dalam proyek
konstruksi dapat diidentifikasi setelah melakukan penyebaran kuesioner kepada
pihak yang terlibat dalam konstruksi yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
metode borda. Sedangkan akar penyebab waste dapat diidentifikasi
menggunakan root cause analysis (RCA) dengan tools 5-why’s.
Setelah mengetahui faktor penyebab waste yang paling dominan,
selanjutnya dilakukan pemilihan alternatif untuk meminamilisir terjadinya waste
dengan menggunakan metode analytic hierarchy process (AHP). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa waste yang dominan terjadi di Proyek
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen Seksi 6 adalah variabel waiting
dengan persentase 25%, variabel defect dengan persentase 23%, dan variabel
transportation dengan persentase 20%.