Abstrak


Persepsi Guru dan Siswa Mengenai Pendidikan Inklusif dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 8 Surakarta


Oleh :
Pandu Satria Pratama - K4421064 - Fak. KIP

ABSTAK

 

Pandu Satria Pratama, K4421064. PERSEPSI GURU DAN SISWA MENGENAI PENDIDIKAN INKLUSIF DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2025.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi guru dan siswa mengenai pendidikan inklusif dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 8 Surakarta. Pendidikan inklusif diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang mengakomodasi keberagaman, baik dari aspek fisik, sosial, dan budaya, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus (ABK). Namun pelaksanaan pendidikan inklusif pada kelas sejarah di SMA Negeri 8 Surakarta masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya pemahaman komprehensif tentang inklusi dan keterbatasan dalam mengadaptasi metode pengajaran bagi siswa ABK.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan angket yang melibatkan guru, siswa dan staf sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap pendidikan inklusif cenderung lebih terbatas pada siswa penyandang disabilitas, sementara sebagian siswa merasa pendidikan inklusif memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh siswa, meskipun tantangan dalam interaksi sosial dan pemahaman materi masih ada. Guru berusaha menyesuaikan metode pengajaran untuk mendukung keberagaman siswa, meskipun tidak ada penyesuaian yang signifikan terhadap materi dalam pembelajaran sejarah. Siswa menginginkan pengajaran yang lebih fleksibel dengan pengurangan tugas kelompok dan materi yang lebih ringkas. Temuan ini dapat dijadikan landasan untuk meningkatkan praktik pembelajaran inklusif di SMA Negeri 8 Surakarta dan dapat diterapkan di sekolah lain di Indonesia untuk memajukan pendidikan inklusif yang lebih efektif dan mendalam.