Padi
merupakan tanaman penghasil bahan pangan utama sebagian masyarakat Indonesia.
Budidaya padi seringkali mengalami masalah salah satunya penurunan
produktivitas karena serangan penggerek batang. Pengendalian penggerek batang
padi dapat dilakukan dengan memanfaatkan parasitoid telur. Parasitoid pra
dewasa memakan dan menghisap cairan tubuh inang sehingga melemahkan dan
mematikan. Parasitoid dapat dilestarikan dan dikonservasi menggunakan gulma
berbunga karena bermanfaat sebagai tempat berlindung dan sumber pakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari serangan penggerek batang, tingkat
parasitasi parasitoid, jenis gulma berbunga, kelimpahan parasitoid, dan hasil
panen padi sistem jajar legowo tabela.
Penelitian
dilaksanakan di lahan padi Desa Borongan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten
Klaten dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Juli sampai November 2022. Penelitian ini menggunakan
metode survei lapanagan. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pengolahan
lahan, penyemaian, perawatan, pengamatan, dan pemanenan. Variabel pengamatan
yang diamati antara lain, intensitas serangan penggerek batang padi, jenis dan
tingkat parasitasi parasitoid, jenis gulma berbunga serta kelimpahan
parasitoid. Pengamatan hasil panen berupa jumlah anakan produktif, jumlah gabah
per malai, berat gabah 1000 butir, berat gabah per satuan meter. Data
pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan analisis statistik deskriptif berupa rata-rata adan persentase. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Hasil penelitian menunjukkan parasitoid yang ditemukan pada lahan jajar legowo tabela antara lain Trichogramma japonicum, Telenomus rowani, dan Tetrastichus schoenobii. Rata-rata tingkat parasitasi parasitoid telur sebesar 46,59%. Rata- rata tingkat parasitasi T. rowani sebesar 19,43%, T. schoenobii 14,87%, dan T. japonicum 12,29%. Rata-rata intensitas serangan penggerek batang padi sebesar 11,64%. Intensitas serangan cenderung tinggi pada fase vegetatif tanaman dan menurun pada fase generatif. Jenis gulma berbunga yang ditemukan pada lahan sebanyak 12 famili yang terdiri dari 25 spesies. Gulma berbunga golongan berdaun lebar terdiri atas 16 spesies, rerumputan 6 spesies, dan teki-tekian 3 spesies. Populasi parasitoid yang berkunjung ke gulma berbunga sebanyak 45 ekor yang didominasi oleh T. schoenobii 38 ekor. Populasi T. rowani pada gulma berbunga 4 ekor dan T. japonicum 3 ekor. Kemunculan parasitoid dimulai saat tanaman berumur 8 MSS dan mencapai puncaknya saat 10 MSS. Keberadaan gulma berbunga yang mulai melimpah saat padi memasuki fase generatif meningkatkan populasi parasitoid. Echinochloa crus-galli atau jajagoan paling banyak dikunjungi oleh parasitoid telur penggerek batang padi. Rata-rata jumlah anakan produktif sebesar 17 anakan. Rata-rata jumlah gabah per malai sebesar 132 butir dengan gabah bernas 109 atau 82,88%. Rata-rata berat kering 1000 gabah seberat 24,74 gram dan gabah per 1 m² 558,57 gram.