Penelitian
ini mengembangkan model optimasi closed-loop
agricultural supply chain network
pada industri jagung dengan mempertimbangkan job opportunity dan
kebijakan carbon cap-and-trade. Fungsi tujuan dari model yang
dikembangkan adalah meminimalkan total biaya keseluruhan dan memaksimalkan job
opportunity. Total biaya keseluruhan terdiri dari total biaya pembelian,
total biaya operasional produksi dari setiap pusat fasilitas, total biaya
pembukaan pusat fasilitas, total biaya simpan inventory, total biaya
transportasi, dan biaya emisi karbon
yang menggunakan kebijakan carbon
cap-and-trade. Pada model yang dikembangkan terdapat empat variabel
keputusan yaitu volume produk yang dikirim antar entitas dan pusat fasilitas,
volume produk yang disimpan pada masing-masing pusat fasilitas, volume produk
yang diproduksi pada masing-masing pusat fasilitas, dan perencanaan pembukaan
pusat fasilitas. Contoh numerik diberikan
sebagai penggambaran hasil dari model yang dikembangkan. Pencarian solusi
optimal diselesaikan dengan bantuan perangkat lunak Lingo 18.0. Berdasarkan
hasil perhitungan contoh numerik didapatkan nilai fungsi tujuan pertama total
biaya sebesar 1.170.072 $ dan nilai fungsi tujuan kedua job employment
opportunity sebesar 0,0232. Analisis sensitivitas menunjukkan peningkatan demand
dapat meningkatkan total biaya dan emisi karbon, tetapi menurunkan job
opportunity. Perubahan biaya pembelian, simpan, operasional, transportasi,
dan harga karbon hanya memengaruhi komponen biaya terkait. Sementara itu, transform
rate memiliki dampak luas terhadap total biaya dan jumlah fasilitas yang
dibuka.