Abstrak


Makna Kostum pada Perayaan Festival Boujloud di Maroko (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)


Oleh :
Alifa Tsamratuz Zahirah - B0519005 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sejarah awal mula perayaan Festival Boujloud serta memahami pemaknaan kostum dalam perayaan festival tersebut. Adapun dalam penelitian ini mengkaji : (1) sejarah awal mula Festival Boujloud Maroko serta dinamika perkembangan kostum yang menjadi instrumen penting pada perayaan tersebut; (2) makna simbolik yang terkandung dalam kostum pada Festival Boujloud di Maroko.

Metode yang digunakan peneliti merupakan metode kualitatif dengan analisis data deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori semiotika Charles Shanders Pierce yang membantu menghubungkan objek, tanda-tanda serta keterlibatan makna dalam ikon kostum pada perayaan Festival Boujloud di Maroko. Adapun data dalam penelitian diperoleh dari dua sumber, yaitu data primer dan dan data sekunder. Data primer pada penelitian bersumber pada video dari kanal youtube dan media sosial instagram. Sedangkan data sekunder bersumber pada buku, jurnal, serta artikel yang mengacu pada pembahasan seputar Festival Boujloud dan makna kostum yang dikenakan pada perayaan tersebut di Maroko. Berdasarkan beberapa poin yang nantinya akan dipaparkan, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, yaitu mengamati dan menelaah sumber literatur objek kajian pada kostum yang dipakai dalam Festival Boujloud. Teknik pengumpulan data melalui tiga tahap, yaitu kepustakaan atau library research, analisis data, dan deskripsi hasil.

Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) Festival Boujloud yang menjadi tradisi tahunan di Maroko berakar pada tradisi pagan terdahulu. Kepercayaan Berber kuno yang dipengaruhi paham pagan kuno memiliki kebiasaan menghormati leluhur mereka dengan merayakan pergantian musim melalui perayaan tersebut. Pada saat Islam mulai masuk ke wilayah Maroko, kebudayaan tersebut diasimilasikan menjadi perayaan yang menjadi wujud syukur pada momen Idul Adha disana. (2) Makna yang terkandung pada kostum yang digunakan saat Festival Boujloud menunjukkan arti keberanian dan ketangguhan bagi pemakainya. Selain itu, kostum juga dapat dimaknai sebagai bentuk keanggunan bagi seorang wanita yang megenakannya. Makna yang disimpulkan tersebut mengacu pada perwujudan beberapa tokoh legenda dalam certa rakyat Maroko maupun mitos Yunani Kuno, seperti sosok boujloud dan Aisha Qandisha.