Permasalahan keterbatasan
air bersih, terutama di wilayah pesisir dan kepulauan, mendorong pengembangan
teknologi desalinasi yang sederhana dan ramah lingkungan. Solar still merupakan
salah satu metode pasif desalinasi yang memanfaatkan energi matahari untuk
menghasilkan air tawar dari air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pengaruh variasi tinggi rongga inline hollow glass terhadap
produktivitas dan efisiensi termal pada sistem single slope solar still.
Tiga variasi ketinggian rongga yang diuji adalah 3, 5, dan 7 cm, yang
masing-masing dipasang dengan sudut 25° di bagian bawah kaca penutup utama.
Pengujian dilakukan secara eksperimental di lapangan menggunakan air laut
dengan TDS ±30.000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solar still
dengan hollow glass 3 cm menghasilkan performa terbaik dengan akumulasi
destilat sebesar 1157 mL/m² dan efisiensi termal mencapai 27,92%. Meskipun
variasi rongga 7 cm menunjukkan peningkatan kondensasi di area hollow glass
akibat sirkulasi angin yang lebih besar, efisiensi termal menurun karena
distribusi panas tidak merata. Penambahan inline hollow glass terbukti
dapat meningkatkan kinerja solar still, asalkan dimensi rongga
disesuaikan agar tetap menjaga keseimbangan antara proses evaporasi dan
kondensasi. Dengan demikian, desain hollow glass 3 cm direkomendasikan
sebagai konfigurasi paling optimal untuk meningkatkan produktivitas sistem
desalinasi pasif berbasis energi surya.