;

Abstrak


Strategi Pengembangan Agroindustri Kelor (Studi Kasus di CV. Tri Utami Jaya Kota Mataram)


Oleh :
Asmadi - S642202001 - Fak. Pertanian

Tanaman  kelor  mempunyai  kandungan  bahan  kimia  aktif  dan  nutrisi lengkap  sehinga  tanaman  kelor  sebagai  salah  satu  tanaman  sayuran  yang serbaguna.  Daun  kelor  adalah  sumber  nutrisi  Vitamin  A  dan  C  yang  sangat  luar biasa, terutama  betakaroten. Pada sektor agroindustri, kelor  menawarkan peluang besar untuk memberikan nilai tambah ekonomi, terutama di daerah pedesaan atau wilayah  yang  memiliki  potensi  besar  untuk  budidaya  kelor.  Namun,  meskipun potensinya  tinggi,  agroindustri  kelor  menghadapi  beberapa  tantangan,  seperti rendahnya  inovasi  produk,  dan  kurangnya  strategi  pengembangan  yang komprehensif.  Oleh  karena  itu,  penting  untuk  menganalisis  nilai  tambah  dari produk  agroindustri  daun  kelor  serta  merumuskan  strategi  pengembangan  yang tepat  untuk  meningkatkan  daya  saing  dan  keberlanjutan  usaha  di  CV.  Tri  Utami Jaya  Kota  Mataram.  Tujuan  dari  peneltian  adalah  untuk  mengetahui  besar  nilai tambah  (added  value)  pengolahan  daun  kelor  menjadi  produk  agroindustri  daun kelor  dalam  bentuk:  (a)  Teh  celup  kelor  moringa  KIDOM  dan  (b)  Morikai  coffe easy  di  CV.  Tri  Utami  Jaya  Kota  Mataram  dan  menentukan  strategi pengembangan  agroindustri  kelor  di  CV.  Tri  Utami  Jaya  Kota  Mataram. Pengambilan daerah penelitian secara purposive sampling yaitu di CV. Tri Utami Jaya  Kota  Mataram.  Perusahaan  ini  dijadikan  Lokasi  penelitian  karena  satu- satunya  industri  kelor  terbesar  di  Provinsi  Nusa  Tenggara  Barat.  Produk  olahan daun  yang  diteliti  meliputi  teh  celup  moringa  KIDOM  dan  morika  coffe  easy. Metode  dasar  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  deskriptif kuantitatif.  Menurut  Nazir  (2014),  metode  deskriptif  merupakan  suatu  metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi ataupun suatu  kelas  peristiwa  pada  masa  sekarang.  Adapun  menurut  Siyoto  dan  Sodik (2015),  Metode  kuantitatif  adalah  suatu  metode  dalam  penelitian  yang  banyak menggunakan  angka,  mulai  dari  proses  pengumpulan  data,  analisis  data,  dan penampilan data. Hasil penelitian menunjukan nilai tambah dari agroindustri kelor menjadi  produk teh  celup  moringa  KIDOM  sebesar  Rp.  767350/kg,  dengan  rasio nilai tambah sebesar 97.0%. Nilai tambah pada produk morikai coffe easy sebesar Rp.  555000/kg  dengan  rasio  nilai  tambah  sebesar  83.5%.  Alternatif  strategi  yang dapat diterapkan oleh CV. Tri Utami Jaya adalah memperluas jangkauan pasar.