Seiring perkembangan elektronik dan perubahan perilaku konsumen, model dual channel menjadi semakin relevan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan efisiensi. Bersamaan dengan itu, isu lingkungan telah meningkatkan kesadaran konsumen untuk beralih ke produk ramah lingkungan. Makalah ini mengembangkan model koordinasi dual channel yang terdiri saluran online dan saluran pengecer pada sistem closed loop supply chain dalam mengambil keputusan keuntungan optimal, harga jual online, harga jual pengecer, green technolgy level, collection rate. Permintaan pasar dipengaruhi oleh harga jual, green technology, dan upaya periklan pengecer. Keputusan dilakukan dengan menggunakan dua skenario yaitu centralized dan dezentralized. Koordinasi tambahan dalam skenario decentralized dengan Green Technology Revenue-Investment Sharing Contract (GRIS Contract) yaitu pembagian biaya investasi dan pembagian keuntungan untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok keseluruhan dan rantai pasok berkelanjutan. Hasil optimal dibandingkan dan dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui pengaruh parameter. Skenario centralized memiliki keuntungan gabungan, green technology level, harga jual online yang lebih tinggi. Sedangkan skenario decentralized memiliki harga jual pengecer yang lebih tinggi. Pada GRIS kontrak melibatkan kedua pihak terkait berkontribusi dalam produk ramah lingkungan dan berhasil meningkatkan keuntungan dibandingkan dengan skenario decentralized.