Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan jenis sayuran yang kurang populer dibanding bayam hijau, namun keunggulannya adalah dapat tumbuh sepanjang tahun di berbagai kondisi iklim, terutama di dataran rendah dengan udara agak panas. Dari segi nutrisi, bayam merah kaya akan serat, vitamin A, B, C, K, folat, serta mineral seperti zat besi, kalsium, dan kalium. Budidaya biasanya menggunakan pupuk kimia yang memang meningkatkan hasil produksi, tetapi penggunaannya secara berlebihan berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air. Maka perlu adanya penggunaan bahan alternatif yang ramah lingkungan seperti pupuk organik cair dan arang bio dari bahan organik yang dapat didaur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan dosis pupuk organik cair limbah kulit buah dan sayuran serta komposisi arang bio dari limbah kulit kopi yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah. Selain itu bertujuan juga untuk mendapatkan interaksi dari kedua perlakuan tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2024 di Laboratorium Fakultas Pertanian UNS, Jumantono, Karanganyar. Metode penelitian yang digunakan yaitu RAL dengan perlakuan jenis pupuk organik cair (kulit buah dan sayuran) dan campuran media tanam dengan arang bio kulit kopi. Analisis data menggunakan ANOVA dengan taraf 5?n uji lanjut dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair tidak memberikan hasil berbeda nyata pada seluruh variabel pengamatan. Sedangkan perlakuan arang bio dari kulit kopi memberikan hasil yang berbeda nyata pada semua variabel pengamatan khususnya pada saat usia panen. Interaksi juga tidak terjadi pada penelitian ini antara kedua perlakuan pada taraf 5%.