Abstrak


Intertekstualitas Konsep Mistik Kejawen dalam Serat Kridha Atmaka (Kajian Filologi)


Oleh :
Mas Haryo Pekik Pradipto - B0121055 - Fak. Ilmu Budaya

Mas Haryo Pekik Pradipto. B0121055. 2025. “Intertekstualitas Konsep Mistik Kejawen dalam Serat Kridha Atmaka (Kajian Filologi)”. Skripsi: Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.


Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (l) Bagaimana teks naskah Serat Kridha Atmaka yang bersih dari kesalahan sesuai dengan langkah kerja filologi? (2) Bagaimana bentuk intertekstual konsep mistik Kejawen yang terdapat di dalam teks Serat Kridha Atmaka? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menyajikan teks naskah Serat Kridha Atmaka yang bersih dari kesalahan sesuai dengan langkah kerja filologi; dan (2) Mengungkapkan bentuk intertekstual konsep mistik Kejawen yang terdapat di dalam teks Serat Kridha Atmaka. Bentuk penelitian ini adalah penelitian filologi tradisional yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research). Sumber data penelitian ini adalah naskah Serat Kridha Atmaka yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor katalog NB 1940. Data untuk kajian filologis berupa teks Serat Kridha Atmaka, sedangkan data untuk kajian intertekstual berupa informasi mengenai konsep mistik Kejawen dalam teks Serat Kridha Atmaka, serta edisi teks dan terjemahan yang digunakan sebagai teks hipogram, seperti: Wirid Hidayat Jati, Serat Widya Kirana, Serat Panca Pranawa, Alkitab Jawa, Sastra Harjendra, dan Serat Partadewa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisis isi (content analysis). Analisis data menggunakan dua metode, yaitu 1) Analisis data secara filologis meliputi deskripsi naskah, kritik teks, suntingan teks disertai aparat kritik, dan terjemahan, 2) Analisis isi dengan mengklasifikasikan konsep mistik Kejawen dalam Serat Kridha Atmaka, lalu mengkaji hubungan intertekstualnya menggunakan teori dari Partini Sardjono Pradotokusumo (1986) dengan perbandingan terhadap teks-teks hipogram. Simpulan penelitian ini adalah (1) Serat Kridha Atmaka koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bernomor katalog NB 1940 merupakan naskah tunggal. Dalam teks tersebut ditemukan berbagai kasus varian, seperti: lakuna (29 kasus), adisi (9 kasus), subtitusi (40 kasus), ketidakkonsitenan (11 kasus), kesalahan metrum (11 kasus), dan korup (16 kasus). Hasil suntingan teks Serat Kridha Atmaka dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. (2) Di dalam Serat Kridha Atmaka ditemukan dua konsep mistik Kejawen, yaitu Sangkan Paraning Dumadi dan Manunggaling Kawula Gusti. Masing-masing konsep tersebut memiliki beberapa sub-konsep seperti: Martabat Tujuh, Purwaning Dumadi, Anasir Manusia, Jagad Ageng dan Jagad Alit, serta Manunggaling Kawula Gusti di alam dunia dan alam akhirat. Berdasarkan berbagai konsep tersebut, ditemukan bentuk intertekstual berupa ekspansi (3 kasus), konversi (7 kasus), modifikasi (5 kasus), dan ekserp (2 kasus).