;
Latar belakang. Adiksi gawai dan kurangnya aktivitas fisik pada remaja telah menjadi masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan, terutama terkait dampaknya terhadap masalah psikososial.
Tujuan. Menganalisis hubungan antara adiksi gawai dan aktivitas fisik dengan masalah psikososial pada remaja.
Metode. Penelitian potong lintang dilakukan pada 122 remaja berusia 14–18 tahun di SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Smartphone Addiction Scale-Short Version (SAS-SV) untuk mengukur adiksi gawai, Physical Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A) untuk aktivitas fisik, dan Pediatric Symptom Checklist-17 (PSC-17) untuk masalah psikososial. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square
Hasil. Sebanyak 32% remaja mengalami adiksi gawai, dan 70,5% memiliki masalah psikososial. Adiksi gawai secara signifikan berhubungan dengan gangguan psikososial dengan peluang risiko 4,05 kali (OR = 4,05; p = 0,006). Adiksi gawai secara signifikan berhubungan dengan gangguan internalisasi (OR = 3,50; p = 0,006), gangguan eksternalisasi (OR = 4,39; p < 0 xss=removed> 0,05).
Kesimpulan. Adiksi gawai merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap masalah psikososial pada remaja, baik terhadap gangguan internalisasi, gangguan eksternalisasi dan gangguan perhatian. Sedangkan aktivitas fisik tidak menunjukkan pengaruh yang bermakna. Edukasi dan intervensi untuk mengurangi adiksi gawai perlu ditingkatkan guna mencegah gangguan psikososial pada remaja.