Pemberian opini audit going concern oleh auditor eksternal menunjukkan tren penurunan setiap tahunnya, meskipun banyak perusahaan mengalami kerugian selama periode pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan oleh adanya pertimbangan konsekuensi yang harus ditanggung oleh kedua belah pihak, baik oleh perusahaan maupun oleh kantor akuntan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth), dan Pertumbuhan Laba (Income Growth) terhadap Opini Audit Going Concern pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2018–2022. Menggunakan regresi logistik dan teknik purposive sampling, hasil menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan karena perusahaan dengan laba tinggi dinilai mampu menjaga keberlangsungan usahanya. Solvabilitas berpengaruh positif signifikan karena ketergantungan tinggi pada utang meningkatkan risiko gagal bayar. Sebaliknya, Likuiditas, Sales Growth, dan Income Growth tidak berpengaruh signifikan, yang mengindikasikan bahwa faktor-faktor tersebut tidak cukup kuat untuk mengurangi keraguan auditor terhadap going concern. Analisis tambahan menunjukkan bahwa pergantian proksi variabel dapat mengubah signifikansi dan arah hubungan, seperti ROA yang lebih prediktif dibanding ROE, serta DAR yang lebih relevan dibanding DER. Temuan ini menekankan pentingnya tidak hanya memilih indikator keuangan yang tepat, tetapi juga proksi yang paling representatif dalam menilai kemungkinan Opini Audit Going Concern.
