Permasalahan yang ditemukan pada lanjut usia (lansia) yang tinggal di panti wreda adalah terkait hubungan positif dengan orang lain yang merupakan salah satu dimensi kesejahteraan psikologis. Hal ini dapat ditingkatkan dengan adanya Pelatihan Menjalin Relasi Positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pelatihan Menjalin Relasi Positif terhadap kesejahteraan psikologis lansia di panti wreda. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen-kuasi one group pretest posttest design dengan follow-up. Perlakuan yang diberikan berupa Pelatihan Menjalin Relasi Positif yang terdiri dari tujuh sesi yang dilaksanakan selama empat hari. Sampel penelitian berjumlah 15 lansia di Panti Sasana Tresna Werdha Yayasan Dharma Bakti Wonogiri yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Kesejahteraan Psikologis dengan reliabilitas sebesar 0,709. Sementara itu, analisis deskriptif menghasilkan terdapat perbedaan mean, yakni pretest sebesar 52,40; posttest sebesar 57,93; dan follow-up sebesar 60,60. Artinya, kesejahteraan psikologis subjek pada pengukuran posttest dan follow-up lebih tinggi dari pada pretest. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test dan dihasilkan bahwa nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,002 (<0>posttest - pretest maupun follow-up - pretest. Artinya, terdapat perbedaan signifikan pada data-data tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Pelatihan Menjalin Relasi Positif terbukti berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan psikologis lansia di panti wreda. Implikasi penelitian ini adalah Pelatihan Menjalin Relasi Positif efektif untuk memperkuat hubungan antar lansia dan meningkatkan kesejahteraan psikologisnya sehingga dapat menjadi referensi bagi panti wreda untuk mengimplementasikan program tersebut.