Gangguan metabolisme pada pasien diabetes melitus (DM) dapat meningkatkan produksi radikal bebas yang berkontribusi pada stres oksidatif. Kondisi ini menyebabkan hati bekerja secara terus-menerus untuk menetralisasi stres tersebut, yang pada akhirnya dapat memicu kerusakan hepatoseluler, fibrosis, hingga sirosis. Kompleksitas terapi obat pada pasien ini meningkat akibat kerusakan hati yang membatasi penggunaan obat hipoglikemik oral dengan potensi hepatotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan obat antidiabetik dan profil fungsi hati pada pasien DM tipe 2 dengan sirosis hati.