Pembangunan gedung-gedung bertingkat di Indonesia merupakan salah satu penyumbang tingginya kegiatan konstruksi setiap tahunnya. Namun, di setiap pembangunan konstruksi sering kali menimbulkan beberapa masalah yang menyebabkan pemborosan akibat waste. Waste merupakan semua macam kehilangan dari sebuah aktivitas yang secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan biaya, tetapi tidak menghasilkan nilai atau manfaat suatu produk. Maka, diterapkan lean construction, yang berprinsip untuk mengeliminasi waste dan menambah value. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menentukan, serta menganalisis terkait fenomena waste dengan pendekatan terhadap penerapan Lean Construction. Penelitian ini akan berisi tinjauan untuk menentukan variabel waste yang terjadi di Proyek dengan metode wawancara, observasi, serta penyebaran kuesioner. Kemudian, diolah menggunakan metode Borda yang disajikan dalam bentuk grafik (pie chart) untuk menentukan peringkat dari variabel-variabel waste serta faktor-faktor yang terjadi serta root cause analysis 5-Why’s untuk menganalisis akar penyebab waste. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang terjadi pada proyek yaitu defect, overprocessing, overproduction, non-utilized talent, waiting, excessive inventory, transportation, dan unnecessary Motion. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa variabel waste yang paling sering terjadi serta faktor penyebabnya yaitu defect dengan poin 179 dan faktor lalai dalam pengawasan, overprocessing dengan poin 155 dan faktor terjadinya miskomunikasi akibat perubahan desain, serta overproduction dengan poin 145 dan faktor kurangnya kontroling terhadap produksi material. Akar penyebab terjadinya waste paling sering terjadi tersebut adalah defect karena menghindari pembengkakan biaya, overprocessing karena kurangnya sumber daya dalam mengerjakan gambar desain yang baru, serta overproduction karena kurangnya koordinasi antara tim perencana dan tim pelaksana produksi di lapangan.