Abstrak


Pengaruh pemberian silase klobot jagung dalam ransum terhadap penampilan produksi domba lokal jantan


Oleh :
Purwanto - H0502070 - Fak. Pertanian

Abstrak Domba merupakan ternak ruminansia yang membutuhkan pakan hijauan yang cukup banyak. Pada musim kemarau sering mengalami kekurangan hijauan, sebab produksi rumput menurun.Upaya untuk mempertahankan produksi pada musim kemarau adalah dengan memanfaatkan pakan alternatif, salah satunya adalah silase klobot jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian silase klobot jagung dalam ransum terhadap penampilan produksi domba lokal jantan sampai taraf 70% dari total ransum. Penelitian dilakukan selama 10 minggu di kandang milik sendiri di Dukuh Sadakan, Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Penelitian menggunakan 12 ekor domba dibagi dalam tiga perlakuan dengan empat kali ulangan. P0 menggunakan ransum 70% rumput lapang + 30% konsentrat + 0% silase klobot jagung. P1 menggunakan ransum 50% rumput lapang + 30 konsentrat + 20% silase klobot jagung. P2 menggunakan ransum 0% rumput lapang + 30% konsentrat + 70% silase klobot jagung. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perlakuan (P0, P1, P2) untuk konsumsi bahan kering 524,73; 537,54; 548,56 gram/ekor/hari. Untuk pertambahan bobot badan 44,65; 42,86; 40,18 gram/ekor/hari. Untuk Konversi pakan 11,78; 12,70; 14,02 dan untuk feed cost per gain Rp.16.594 ; 17.541; 18.387. Analisis vaiansi membuktikan bahwa pemberian silase klobot jagung dalam ransum berbeda tidak nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan feed cost per gain. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian silase klobot jagung dalam ransum sampai level 70% dari total ransum domba lokal jantan menghasilakan konsumsi bahan kering, pertambahan berat badan harian, konversi pakan dan feed cost per gain yang berbeda tidak nyata. ABSTRACT Sheep are ruminants that require a lot of forage feed. In the dry season forage shortages often, because grass production decreases. Efforts to maintain production during the dry season is by utilizing alternative feed, one of which is corn silage skin. This study aimed to investigate the influence of skin corn silage in ration on the performance of local sheep production level of 70% males to the total ration. Research conducted over 10 weeks in their own cage in Hamlet Sadakan, Pringanom Village, District Masaran, Sragen Regency. Research using the 12 lambs were divided into three treatments with four replicates. P0 using grass field rations 70% + 30% concentrate + 0% corn silage skin. P1 using grass field rations 50% + 30% concentrate + 20% corn silage skin. P2 using grass field rations 0% + 30% concentrate + 70% corn silage skin. Research carried out experimentally based on completely randomized design (CRD) unidirectional pattern. The results showed that the average treatment (P0, P1, P2) for the consumption of dry matter 524.73, 537.54, 548.56 grams / head / day. To weigh 44.65, 42.86, 40.18 grams / head / day. Feed conversion for 11.78, 12.70, 14.02 and for the feed cost per gain Rp.16.594; 17,541; 18,387. Analysis of variance proved that giving the skin silage corn in the rations was not significant effect on feed intake, daily body weight gain and feed cost per gain. The conclusion from this study that the addition of maize silage in rations leather until level 70% of the total ration of local male sheep produce dry matter intake, daily body weight gain, feed conversion and feed cost per gain was not significantly different.