Kemiskinan masih menjadi isu yang signifikan Indonesia, termasuk di wilayah Solo Raya, dimana meskipun indikator pendidikan dan kesehatan mengalami peningkatan, tingkat kemiskinan tidak serta merta turun secara merata. Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan dengan menggunakan data panel dari tahun 2017 sampai 2023 di 7 Kabupaten/Kota di wilayah Solo Raya. Dengan menerapkan model Random Effect Model (REM), penelitian ini menguji pengaruh Harapan Lama Sekolah (HLS), Angka Partisipasi Sekolah (APS), Usia Harapan Hidup (UHH), dan Angka Balita Kurang Gizi (ABKG) terhadap tingkat kemiskinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Angka Balita Kurang Gizi (ABKG) berpengaruh signifikan dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Sebaliknya Usia Harapan Hidup (UHH) dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) tidak berpengaruh signifikan dalam menurunkan tingkat kemiskinan, hal ini bertentangan dengan teori modal manusia. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan variabel UHH dan APS tidak secara langsung menurunkan kemiskinan jika tidak memperhatikan faktor lain seperti peningkatan akses pendidikan dan efektivitas layanan kesehatan. Implikasi dari hasil ini menyoroti pentingnya kebijakan yang berfokus pada peningkatan akses pendidikan dan kesehatan sebagai alat utama dalam pengentasan kemiskinan.