Abstrak


Hubungan Pemahaman Bhinneka Tunggal Ika dengan Kesadaran Berkebhinekaan Global Peserta Didik pada Kelas X SMKN 3 Sukoharjo


Oleh :
Anggela Sabrina - K6421009 - Fak. KIP

Anggela Sabrina. K6421009. Pembimbing: Prof. Dr. Winarno, S.Pd., M.Si. HUBUNGAN PEMAHAMAN BHINNEKA TUNGGAL IKA DENGAN KESADARAN BERKEBHINEKAAN GLOBAL PESERTA DIDIK PADA KELAS X SMKN 3 SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2025.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada hubungan pemahaman Bhinneka Tunggal Ika dengan kesadaran berkebhinekaan global peserta didik pada kelas X SMKN 3 Sukoharjo. Berdasarkan hasil studi pendahuluan diperoleh fakta bahwa setelah mengikuti Tujuan Pembelajaran (TP) satu pada elemen Bhinneka Tunggal Ika yaitu membangun kesadaran terkait keragaman identitas, 34,4% peserta didik belum mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Berdasarkan observasi terdapat peserta didik yang belum memiliki kesadaran berkebhinekaan global.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif korelasi. Populasi yaitu seluruh peserta didik kelas X SMKN 3 Sukoharjo, dengan sampel 70 peserta didik dari kelas X PMS A dan X TO A. Teknik pengambilan sampel dengan teknik acak berkelompok (cluster random sampling). Teknik pengumpulan data melalui instrumen tes objektif pilihan ganda untuk pemahaman Bhinneka Tunggal Ika, dan kuesioner untuk kesadaran berkebhinekaan global. Uji validitas melalui uji point biserial dan uji product moment. Uji reliabilitas dengan uji spearman brown dan uji cronbach’s alpha. Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan uji lilliefors serta uji linieritas dengan metode lack-of-fit test. Uji hipotesis dengan uji pearson correlation product moment. Dicari persamaan regresi dengan rumus Y = a + bX.

Hasil uji hipotesis yaitu nilai signifikasi (Sig.) 0,000 < 0>pearson correlation (r) bernilai 0,840 (positif). Apabila pemahaman Bhinneka Tunggal Ika naik, maka kesadaran berkebhinekaan global akan naik. Nilai pearson correlation (r) = 0,840 juga menunjukkan kekuatan hubungan kedua variabel bersifat sangat kuat. Pada persamaan regresi, diperoleh nilai Y = 2,944 + 0,959X sehingga diprediksi jika nilai pemahaman Bhinneka Tunggal Ika naik 1, maka nilai kesadaran berkebhinekaan global naik sebesar 0,959. Hasil penelitian ini memperkuat teori Affective-Cognitive Consistency oleh Rosenberg. Proses hubungan didukung melalui teori tiga proses perubahan (three process theory) yaitu kesediaan (compliance), identifikasi (identification), dan internalisasi (internalization). Kemudian, didukung dengan teori konsistensi (consistency theory). Saran penelitian yaitu guru Pendidikan Pancasila dapat melakukan inovasi model pembelajaran dengan mengutamakan keragaman, sekolah memberikan fasilitas belajar yang memadai, peserta didik diharuskan mengikuti pembelajaran, dan bagi peneliti lain dapat mencari pengaruh kedua variabel tersebut.