Abstrak


Pola Pengobatan dan Evaluasi Efek Samping Obat Pasien Koinfeksi TB/HIV di RSUP Surakarta


Oleh :
Fatimah Nur Khasanah - M0621018 - Fak. MIPA

        Koinfeksi Tuberkulosis/Human Immunodeficiency Virus (TB/HIV) merupakan terjadinya dua infeksi dengan penyebab yang berbeda secara bersamaan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan virus HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pola pengobatan serta efek samping obat (ESO) yang terjadi pada pasien koinfeksi TB/HIV dengan terapi obat anti tuberkulosis (OAT) berbasis rifampisin dan antiretroviral (ARV) berbasis efavirenz di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surakarta periode tahun 2021-2024.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan data retrospektif menggunakan consecutive sampling. Data pasien diperoleh menggunakan rekam medis di RSUP Surakarta. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung distribusi variabel. Data sampel pada penelitian ini merupakan data pasien rawat jalan yang menerima terapi OAT berbasis rifampisin dan ARV berbasis efavirenz periode tahun 2021-2024. Sampel yang diperoleh berjumlah 30 pasien dari total 110 populasi yang telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien menerima OAT kategori 1 (n=29/30, 96,7%) dan satu pasien kategori khusus anak (n=1/30, 3,3%). Seluruh pasien (n=30/30, 100%) menerima ARV dalam bentuk kombinasi dosis tetap (KDT). Efek samping obat (ESO) yang paling banyak terjadi adalah mual muntah (n=11/30, 36,6%) dan yang paling sedikit adalah diare (n=1/30, 3,3%). Kesimpulannya, pola pengobatan pasien koinfeksi TB/HIV di RSUP Surakarta periode 2021-2024 paling banyak menggunakan OAT kategori I dikombinasikan dengan ARV dalam bentuk KDT, dengan efek samping yang paling banyak terjadi berupa mual muntah.